SOLOPOS.COM - Ilustrasi Menara Kudus. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Kudus sempat menjadi perhatian nasional lantaran menjadi daerah dengan lonjakan kasus Covid-19 paling parah di Jateng. Jumlah kasus positifnya meledak hingga 30 kali lipat dalam tempo sepekan.

Kini, Kudus menjadi salah satu darah dengan risiko paling rendah se-Jateng. Kudus kini masuk dalam daerah yang melaksanakan PPKM level 2. Bandingkan dengan kawasan Soloraya yang seluruhnya Level 3.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sekarang situasi kasus Covid-19 di Kudus sudah sangat landai, dengan penerapan PPKM Level 2,” ungkap Bupati Kabupaten Kudus, H.M Hartopo dalam dialog virtual bertajuk Dialog Semangat Selasa, Selasa (31/08/2021) di Media Center KPCPEN Kominfo, Jakarta, seperti dikutip dari covid-19.go.id.

Hartopo mengakui jika lonjakan kasus pada pertengahan Juni 2021 lalu dipicu oleh mobilitas masyarakat yang tinggi. Banyak warga yang menjalankan tradisi hari raya.

Namun begitu, respon pemerintah kabupaten cepat. Beberapa kunci pengendalian yang dapat dipelajari antara lain adalah penguatan testing, tracing, treatment (3T). Termasuk penyediaan isolasi terpusat di kabupaten dan desa agar tidak terjadi klaster keluarga. Kudus juga mengaktifkan sistem kolaborasi Jaga Tangga (menjaga tetangga) dengan melibatkan sukarelawan, pokdarwis, karang taruna, dan PKK.

“Dalam Jaga Tangga, yang sehat membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin. Selain itu, kami selalu melakukan update data mulai dari zonasi terkecil, yaitu dari tingkat RT. Dengan demikian, kami bisa saling memantau dan bila ada masalah segera tertangani,” tambah Hartopo.

Baca Juga: Kudus Mulai Aman Covid-19, Kamar Hotel Terisi Tamu

Libatkan Swasta

Upaya lain adalah menggenjot percepatan vaksinasi dengan bersinergi bersama pihak swasta, aparat, dan masyarakat. Saat ini, cakupan vaksinasi di Kudus adalah 24% untuk dosis 1 dan 20% untuk dosis lengkap.

Akselerasi vaksinasi Covid-19 masih berlangsung di berbagai daerah. Pemerintah pusat dan daerah terus berupaya mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi. Upaya peningkatan cakupan vaksinasi, antara lain dilakukan dengan menyediakan fasilitas pelayanan vaksinasi massal, vaksinasi keliling, vaksinasi terapung, hingga vaksinasi dari rumah ke rumah.

Sementara Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS Solo, dr. Tonang Dwi Ardyanto, memaparkan beberapa hal yang menjadi pelajaran dari peristiwa di Kudus. Lonjakan kasus Covid-19 bisa juga terjadi di kota kecil tanpa akses transportasi besar seperti bandara atau pelabuhan.

Baca Juga: Petani Kudus Minta Alat Pengolah Cabai Bubuk

Selain percepatan vaksinasi, menurut Tonang, penguatan testing dan tracing juga harus selalu dijaga kendati jumlah kasus sedang tidak tinggi. Tujuannya, agar perkembangan kasus dapat terdeteksi lebih dini sehingga segera tertangani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya