Solopos.com, SOLO – Nasi Liwet merupakan salah satu kuliner khas Solo yang sangat terkenal. Tak lengkap rasanya jika pergi ke Solo tanpa mencicipi gurihnya sepiring nasi liwet. Nah, tahukah Anda apa rahasia kelezatan nasi liwet Solo?
Dikutip dari situs resmi Dinas Pariwisata Kota Solo, Selasa (13/8/2019), nasi liwet merupakan makanan tradisional Solo yang masih terjaga eksistensinya. Nasi liwet dibuat dari nasi dengan campuran santan dan kaldu ayam yang menjadikan rasanya gurih.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Nasi yang gurih dan harum menjadi ciri khas kuliner tradisional Solo. Rasa gurih berasal dari proses memasak beras bersama daun kelapa. Sementara bau wangi berasal dari daun pandan ditambah daun salam, serai, dan aneka rempah lainnya.
Sepiring nasi liwet biasanya disajikan dengan sambal goreng labu siam, telur pindang, suwiran daging ayam, dan kumut alias santan yang dikentalkan. Biasanya, nasi liwet disajikan memakai daun pisang yang dipincuk.
Nasi liwet menjadi sajian khas bagi keluarga Keraton Solo, baik Kasunanan maupun Mangkunegaran. Meski demikian, kuliner ini konon berasal dari kalangan rakyat biasa, yakni dari Desa Menuran, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dalam perkembangannya, nasi liwet kerap dijadikan sajian di berbagai acara spesial. Mulai dari selamatan atau kenduri lainnya. Bukan hal sulit menemukan penjual nasi liwet di Kota Solo. Mulai dari restoran besar hingga pedagang kaki lima (PKL) banyak yang menjual nasi liwet.
Biasanya, satu porsi nasi liwet dibanderol Rp7.000-Rp10.000. Para pembeli nasi liwet berasal dari berbagai macam latar belakang mulai dari sopir, karyawan swasta hingga pengusaha. Mereka ingin menikmati sensasi serba gurih dan lezat dari kombinasi nasi dengan sambal goreng jipang atau labu siam.