SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, SOLO—Pemerintah baru saja menerbitkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI010. Di Solo, menurut penuturan sejumlah bank selaku agen penjual, ORI010 ini cukup diminati. Bahkan, jika dibanding ORI seri sebelumnya, peminatnya semakin bertambah.

Di BRI Solo Slamet Riyadi misalnya. Supervisor Dana Jasa BRI Solo Slamet Riyadi, Wiwik Suswantini, menyebutkan antusias investor Solo untuk mengoleksi ORI010 ini cukup besar. Terlihat, saat penawaran perdana ORO010 Jumat (20/9/2013) pekan lalu, target penjualan ORI010 di BRI Solo Slamet Riyadi langsung tercapai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Di kantor kami saja langsung tutup target Rp1 miliar,” kata Wiwik, saat ditemui solopos.com, di ruang kerjanya, Senin (23/9/2013). Ada kemungkinan permintaan obligasi negara ini akan terus bertambah. Karena, masa penawarannya akan berlangsung hingga Jumat (4/10/2013) mendatang.

“Selama BRI masih punya kuota, tentu akan tetap kami layani. Tetapi, nanti berapa nilai investasi yang bisa diperoleh investor, akan ditentukan pada masa penjatahan, 7 Oktober.” Maksimal, satu investor hanya mendapat jatah Rp3 miliar untuk berivestasi di ORI010.

Menurut Wiwik, tingginya minat investor terhadap ORI010 ini karena imbal hasil atau kupon yang ditawarkan cukup menggiurkan. Sampai 8,5% per tahun. Angka ini jauh di atas rata-rata bunga deposito saat ini yang hanya bergerak di kisaran angka 5%. Memang, lanjut Wiwik, ada kekhawatiran nasabah deposito banyak yang akan mengalihkan dananya ke ORI010. Tetapi, pihak bank sendiri menjaga agar tren ini tidak terjadi.

Dia juga menyebutkan, ORI010 ini banyak diburu investor ORI seri 007 yang jatuh tempo Agustus lalu.

“Dan selama ini investor ORI010 juga hanya dari segmen tertentu saja. Mereka adalah pemilik dana yang ingin berinvestasi yang aman, murah dan jangka waktu yang tidak terlalu lama, hanya tiga tahun saja.”  Tetapi, bank juga terus melakukan edukasi kepada investor, bahwa ORI010 bisa dijual di pasar sekunder. Artinya, ORI010 bisa dijual sebelum jatuh tempo sesuai harga pasar. Jika di pasar sekunder, harga ORI010 ini cukup baik, maka keuntungan investor bisa berlipat. Selain kupon juga gain dari kenaikan harga ORI di pasar sekunder.

Pimpinan BNI Solo Slamet Riyadi, Azwir Sanur, juga menyebutkan minat pasar Solo terhadap produk investasi dari pemerintah itu cukup tinggi. “Yang bikin menarik adalah besaran kupon yang mencapai 8,5%. ORI sebelum-sebelumnya, tidak pernah mencapai angka setinggi itu,” kata Azwir.

Mengenai nilai penjualan ORI010 di BNI Solo Slamet Riyadi, Azwir belum bisa menyebutkan secara pasti. Karena, sampai saat ini hingga 4 Oktober mendatang, penawaran masih terus berjalan dan besar kemungkinan respons investor akan bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya