Tokyo (Solopos.com) — Sedikitnya 2.000 orang yang tinggal di kawasan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima diungsikan guna mengantisipasi kebocoran radioaktif di pembangkit listrik itu. Namun demikian, belum dipastikan adanya kebocoran di pembangkit listrik tersebut.
Seperti dirilis reuters, Sabtu (12/3/2011), Kementerian Perdagangan Jepang mengatakan, tekanan di dalam reaktor nuklir Fukushima mungkin telah meningkat menjadi 2,1 kali dari kapasitas yang dirancang. Sehingga, dikhawatirkan akan membahayakan warga yang tinggal di sekitarnya.
Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar
Kebakaran sempat juga terjadi di sebuah pembangkit listrik bertenaga nuklir di Jepang menyusul gempa dan tsunami di negeri Sakura itu. Belum jelas apakah kebakaran menimbulkan risiko kebocoran radioaktif.
Selain kebocoran, ada di pembangkit nuklir di Miyagi yang dioperasikan perusahaan Tohoku Electric Power. Kantor berita Kyodo mengabarkan, unit pendingin inti darurat di pembangkit nuklir lainnya di Fukushima juga telah diaktifkan. Namun tidak disebutkan alasan pengaktifan tersebut.
Sebelumnya Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengatakan, tak ada kebocoran radiasi yang terdeteksi dari pusat-pusat pembangkit nuklir Jepang. Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyatakan, empat pembangkit nuklir yang paling dekat dengan pusat gempa telah dihentikan beroperasi sebagai langkah pencegahan.
(dtc/try)