SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Keberadaan radio komunitas di daerah perbatasan yang mulai dibuat sejak 2009, dinilai sejumlah pihak belum efektif. Radio komunitas yang berfungsi menumbuh kembangkan  nasionalisme masyarakat perbatasan dinilai belum maksimal.

Pasalnya, banyak radio komunitas perbatasan yang berhenti beroperasi meski belum lama dibuka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI), Sinam M Sutarno, menjelaskan mereka mendukung adanya radio komunitas perbatasan. Namun, pelaksanaan program kerja radio tersbeut perlu dievaluasi. Terutama persiapan sosialisasi dan organisasi radio. Kaderisasi juga sangat penting agar pembuatan radio tersebut tak sekadar program pemerintah yang kemudian tak ada evaluasi.

Ia bersama sejumlah radio komunitas mengaku bersedia apabila diminta mendampingi radio komunitas pinggiran ini. Ditambahkannnya, saat ini komunitas yang tergabung dalam JRKI sebanyak 600an komunitas.

“Tapi sebenarnya jumlah total radio komunitas di Indonesia mungkin sekitar dua ribuan,” tambahnya saat ditemui Solopos.com di sela sela acara Dialog Nasional Radio Komunitas di Taman Budaya Surakarta, Jumat (19/10/2012).

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Mochamad Riyanto, yang saat itu mnejadi salah satu pembicara menjelaskan radio komunitas yang berada di wilayah perbatasan memang perlu didampingi oleh JRKI. Mengingat keberadaan radio itu yang cukup penting untuk mempertahankan nasionalisme serta untuk menyelamatkan unsur-unsur kebinekaan  masyarakat perbatasan. Sekaligus sebagai alat untuk menyalurkan informasi dari pusat ke daerah-daerah pelosok tersebut.

Ditambahkannya, ia juga tengah mengusulkan peraturan daerah untuk mewajibkan hasil rapat dan pengumuman dari pejabat terkait untuk disiarkan secara langsung di radio komunitas.

“Jadi belajar transparan dan berdemokrasi,” ucapnya seusai acara.

Sementara, perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika,  Direktorat Penyiaran, J Purwoko, mengatakan saat ini radio komunitas perbatasan sudah disebar di 80 titik di Indoesia. Di antaranya ialah daerah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Timur.

Tahun ini Kementerian Komunikasi dan Informatika bakal menambah 60 lagi titik di daerah perbatasan yang akan dipasangi radio komunitas.

Mengenai evaluasi radio komunitas yang dianggap kurang maksimal, ia mengakui kondisi tersebut karena pihaknya masih terhambat oleh beberapa kendala. Ia menjelaskan ke depan bakal mengajak semua stake holder untuk duduk bersama dan berdiskusi tentang perkembangan radio komunitas di perbatasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya