SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jogja--Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Jumat, menurunkan radius rawan bahaya letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyusul erupsi gunung itu yang cenderung terus menurun.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan meskipun zona bahaya diturunkan, tetapi status Merapi masih tetap berada pada level 4 atau awas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Aktivitas Gunung Merapi cenderung menurun, termasuk ntensitasnya sehingga kami memutuskan untuk mengurangi radius rawan bahaya meski status tetap awas,” katanya.

Berdasarkan hal-hal tersebut, PVMBG kemudian menetapkan radius rawan bahaya letusan Gunung Merapi pada Jumat, yaitu untuk Kabupaten Sleman dibagi menjadi dua wilayah yaitu 15 kilometer (km) untuk sisi timur Kali Boyong dan 10km di sisi barat Kali Boyong. Sebelumnya, radius rawan bahaya letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman adalah 20km.

Ekspedisi Mudik 2024

Perbedaan radius rawan bahaya di Kabupaten Sleman tersebut disebabkan erupsi Gunung Merapi yang lebih sering mengarah ke sisi selatan di antara Kali Boyong hingga Kali Gendol, baik untuk luncuran awan panas atau lahar.

Selain itu, bukaan kawah yang berada di puncak Gunung Merapi mengarah ke selatan sehingga untuk sisi timur Kali Boyong radius rawan bahayanya lebih panjang dibanding di sisi barat.

“Antara Kali Boyong dan Kali Gendol lebih sering menjadi langgaran luncuran awan panas. Jika bahaya dari lahar masih bisa lebih diantisipasi karena kecepatannya lebih rendah dibanding awan panas,” katanya.

Sedangkan di Kabupaten Klaten masih tetap 10 km, Kabupaten Boyolali dari 10km menjadi 5km dan untuk Kabupaten Magelang dari 15km menjadi 10km.

Surono mengatakan indikasi penurunan aktivitas Gunung Merapi tersebut dan intensitas erupsi Gunung Merapi tersebut diperoleh dari hasil pemantauan seismik, visual maupun deformasi pada Kamis (18/11).

Berdasarkan indikasi seismik, lanjut dia, tekanan suplai magma dari bawah sudah mulai berkurang, begitu pula dengan amplitudo tremor dan gempa vulkanik menurun.

Ia berharap, tekanan fluida magma yang semakin berkurang akan terbentuk kubah lava yang stabil yang menandai tahapan akhir dari erupsi Gunung Merapi.

Selain itu, berdasarkan pengamatan visual, tinggi kolom asap yang terbentuk juga semakin berkurang yaitu antara 1.000 meter – 2.000 meter dari puncak Gunung Merapi.

Berikut desa-desa yang kini berada dalam radius rawan bencana Gunung Merapi:

1. Kabupaten Sleman
Kecamatan Cangkringan: Argomulyo, Glagahharjo, Kepuhharjo, Umbulharjo, Wukirsari
Kecamatan Ngemplak: Sindumartani, Umbulmartani, Wedomartani
Kecamatan Pakem: Candibinangun, Hargobinangun, Harjobinangun, Pakembinangun,Purwobinangun
Kecamatan Turi: Girikerto, Wonokerto

2. Kabupaten Magelang
Kecamatan Dukun: Kalibening, Keningar, Krinjing, Mangunsuko, Ngargomulyo, Paten, Sengi, Sewukan, Sumber
Kecamatan Sawangan: Ketep, Kapuhan, Wonolelo
Kecamatan Srumbung: Kaliurang, Kemiren, Mranggen, Ngablak, Ngargosoko, Tegalrandu.

3. Kabupaten Boyolali
Kecamatan Cepogo: Genting, Jombong, Sukabumi, Wonodoyo
Kecamatan Musuk: Cluntang, Dragan, Jenowo, Mriyan, Sangup
Kecamatan Selo: Jrakah, Klakah, Lencoh, Samiran, Selo, Suroteleng, Tlogolele.

4. Kabupaten Klaten
Kecamatan Kemalang: Balerante, Bumiharjo, Kendalsari, Panggang, Sidorejo, Tangkil, Tegalmulyo, Tlogowatu.

Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya