SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jogja–Aktivitas Gunung Merapi berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral pada Senin (15/11) malam hingga Selasa pukul 06.00 WIB relatif stabil.

Secara visual, terutama dari arah selatan, gunung yang berada di perbatasan Jateng dan DIY itu tidak bisa terpantau langsung karena tertutup kabut tebal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Erupsi masih berlangsung dengan intensitas yang tinggi, namun tidak terjadi awan panas, gempa vulkanik terjadi 10 kali, tremor beruntun terus terjadi dan belum tercatat adanya gempa tektonik.

Gunung Merapi pagi ini benar-benar tidak tampak, namun berdasarkan pantauan, mendung dan kabut tebal terus menutupi pandangan visual gunung teraktif di Indonesia itu.

Dari pos-pos pengamatan Gunung Merapi dilaporkan cuaca sejak Selasa dini hari hingga pagi hari kabut pekat diselingi dengan hujan berintensitas rendah hingga tinggi. Hujan lebat terjadi pada pukul 04.30 WIB hingga 05.45 WIB, sedangkan gerimis terjadi pada pukul 05.45 WIB hingga 06.00 WIB.

Berdasarkan pengamatan CCTV Deles terekam Gunung Merapi tertutup kabut tipis hingga pekat sejak dini hari hingga pagi hari.

Pada pukul 06.00 WIB terdengar suara gelegar seperti suara gemuruh Gunung Merapi, namun Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kegunungapian (BPPTK) Jogja menjelaskan suara tersebut hanya suara petir dan bukan Gunung Merapi.

ant/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya