SOLOPOS.COM - Ilustrasi seleksi duta wisata (JIBI/Solopos/dok)

Pemilihan Putra Putri Solo (PPS) 2016 memasuki tahap seleksi.

Solopos.com, SOLO – Seratusan peserta pemilihan Putra Putri Solo (PPS) 2016 memenuhi kursi di luar ruang Bale Tawangarum Balai Kota Solo, Senin (22/8/2016) sekitar pukul 10.00. Dengan mengenakan pakaian batik dan nomor urut di dada kiri, mereka duduk mengantre panggilan mengikuti tes lanjutan public speaking setelah mengikuti tes tertulis.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Beberapa di antara mereka terlihat komat kamit menghafal kalimat sebelum tiba giliran nomor urut. Wajah mereka pun tampak tegang. Hal ini diakui salah satu peserta, Maria Sara K. yang merasa gugup dan grogi mengikuti tes public speaking. Apalagi harus berbicara di hadapan para dewan juri.

“Sudah latihan di rumah dari beberapa hari lalu. Tapi tetap saja tidak bisa menutupi rasa takut dan nervous,” kata mahasiswa semester V Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Mendapat nomor urut 014, membuatnya tak berkutik. Maria tak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri sebelum tes public speaking. Tak ayal saat memaparkan visi dan misinya jika menjadi duta wisata Kota Solo di hadapan para dewan juri, Maria mengaku tak maksimal.

“Waktu yang diberikan dewan juri hanya tiga menit. Jadi belum selesai menyampaikan visi misi, waktunya sudah habis duluan,” katanya.

Peserta lain, Utami Eka Rahmawati mencoba menarik perhatian dewan juri dengan memakai bahasa Jawa sebagai pembuka perkenalan diri. Usai memperkenalkan diri, Utami menyampaikan motivasinya mengikuti Putra Putri Solo.

“Motivasi ikut Putra Putri Solo karena ingin membanggakan kedua orangtua saya. Mereka telah melahirkan dan membesarkan saya,” terangnya.

Project Director Pemilihan Putra Putri Solo (PPS) 2016 R.Ay. Febri Hapsari Dipokusumo mengatakan tes public speaking merupakan serangkaian kegiatan pemilihan PPS 2016 yang sebelumnya dimulai dengan tes tertulis. Jumlah peserta yang mengikuti tes tertulis dan public speaking ada sebanyak 122 orang. Dengan komposisi, 86 peserta putri dan 36 putra.

“Jumlah peserta putra dan putri memang tidak berimbang, sekarang semakin keliatan mencari peserta putra cukup sulit,” katanya.

Dia menjelaskan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini sistem pemilihan PPS cukup ketat dengan tambahan tes public speaking. Menurutnya, menjadi duta wisata Kota Solo harus memiliki kemampuan public speaking yang baik. Mengingat duta wisata harus mampu menyampaikan kepada masyarakat luas bagaimana kondisi Kota Solo, salah satunya dalam mempromosikan potensi wisata Kota Bengawan.

“Karena itu komposisi nilai public speaking sangat tinggi. Kemampuan public speaking yang baik menjadi penentu penilaian dalam pemilihan PPS 2016,” katanya.

Dia menambahkan dari 122 peserta, panitia akan menyaring menjadi 20 peserta putri dan 20 putra untuk maju ke tahapan lanjutan tes wawancara pada Selasa (23/8/2016).

Kriteria penilaian tes wawancara meliputi bidang kebudayaan, kepariwisataan, wawasan umum, etika kepribadian dan bahasa Inggris. “Dari tes wawancara ini nanti akan disaring lagi menjadi 20 peserta, yakni 10 putra dan 10 putri. Mereka nanti akan mengikuti masa orientasi sebagai finalis PPS 2016 hingga puncak acara pemilihan PPS pada Sabtu (3/9/2016) di Balai Kota Solo,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya