SOLOPOS.COM - Sebanyak 30 Orang Semifinalis Putra Putri Solo (PPS) 2015 mendapat pembekalan dari PPS tahun lalu di Rumah Dinas Wakil Walikota Solo, Selasa (18/8/2015). Pembekalan itu berupa pengetahuan tentang budaya, pariwisata, Bahasa Inggris, dan kepribadian. (Ayu Abriyani K.P/JIBI/Solopos)

Putra Putri Solo 2015 mendapat pembekalan tentang pariwisata, kebudayaan, dan kepribadian.

Solopos.com, SOLO – Sekitar 30 orang yang terdiri atas laki-laki dan perempuan muda duduk di kursi kayu yang ada di ruang pertemuan di dalam Rumah Dinas Wakil Walikota Solo, Selasa (18/8/2015). Laki-laki mengenakan hem batik dan celana kain berwarna hitam, sedangkan perempuan mengenakan dress batik. Tampilan mereka semakin rapi dengan sepatu fantofel mengkilat di kedua kaki mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat itu, ada dua orang yang berdiri di depan mereka dan mengenakan selempang bertuliskan Putra Solo dan Putri Solo. Keduanya lalu mengecek penampilan mereka, lalu memperingatkan beberapa orang di antaranya karena ada yang mengenakan celana berwarna cokelat dan sepatu bukan fantofel. Mereka diminta untuk mengganti celana dan sepatu itu saat pertemuan selanjutnya.

Setelah mengecek penampilan, dua orang yang merupakan peserta Putra Putri Solo (PPS) tahun lalu itu juga memberikan instruksi bagaimana cara duduk dan berdiri yang tegap. Sebab, penampilan mereka bakal dinilai oleh juri yang telah ditunjuk dalam kegiatan itu. Lalu, satu persatu dari mereka diminta memperkenalkan diri dengan berdiri.

Apa yang mereka lakukan merupakan bagian dari pembekalan Semifinalis PPS 2015 setelah seleksi tertulis dan wawancara pada Sabtu (15/8/2015) dan Minggu (16/8/2015). Mereka adalah 30 orang yang terpilih dari 97 pendaftar.

“Dari seleksi tertulis dan wawancara, terpilih 15 pasang yang masuk semifinal. Tahun ini jumlah pendaftarnya terbanyak dibanding tiga tahun sebelumnya yang hanya 60-70 orang. Ini merupakan hasil upaya kami untuk menjemput bola dengan membuka stan di sejumlah tempat nongkrong anak muda, mall, dan CFD [car free day],” kata Humas PPS, Miftah Farid Widagda, saat ditemui wartawan di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo, Selasa.

Bagi mereka yang masuk dalam semifinal, harus mengikuti pembekalan sekaligus seleksi. Di dalam kegiatan itu, mereka harus aktif menuangkan ide dan pendapatnya tentang pariwisata, kebudayaan, dan kepribadian. Selain itu, mereka juga akan menuangkan bakat seninya dalam pentas seni di Atrium Solo Paragon Lifestyle Mall, Sabtu (22/8/2015) malam. Pentas itu bisa berupa tari, teater, menyanyi, dan grup musik.

“Penilaian untuk para semifinalis berupa 15 persen apresiasi seni dan 85 persen nilai saat pembekalan. Sebab, di dalam pembekalan tersebut dapat diketahui kepribadian mereka dan kemampuan untuk tampil di depan umum,” ujarnya. Tim penilai dalam pembekalan dan pentas seni itu Febri Dipokusumo, Bambang Irawan, Suharto, perwakilan PPS tahun lalu, dan tim dari Elti Gramedia.

Sementara, pada Minggu (23/8/2015) akan diumumkan 10 pasang finalis yang diadakan di Rumah Dinas Wakil Walikota Solo. Setelah masuk ke finalis, mereka kembali mengikuti pembekalan hingga 29 Agustus yang berupa pendalaman materi.

“Konsep kami saat ini ingin PPS bisa lebih berani bicara sehingga menjadi contoh anak muda Solo yang aktif menuangkan ide-ide untuk kepentingan masyarakat. Seperti tema yang kami ambil tahun ini berupa Semarak Kreasi Jiwa Muda,” imbuh Miftah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya