SOLOPOS.COM - 20 Finalis PPS 2014 berpose di Griya Solopos, Jumat (22/8/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Para finalis Pemilihan Putra Putri Solo (PPS) 2014 blusukan ke sejumlah kampung di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (23/8/2014). Mereka mengeksplorasi potensi wisata yang tersebar di sekitar lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta itu.

Blusukan itu merupakan kelanjutan pembekalan bagi 20 finalis yang sebelumnya telah berkunjung ke sejumlah aset strategis Kota solo itu. Ke-10 pasang finalis PPS 2014 itu merupakan peserta yang lolos seleksi dari 55 peserta yang terdaftar sebelumnya. Ke-20 finalis PPS 2014 tersebut selanjutnya akan maju ke babak final yang dijadwalkan Sabtu (30/8/2014) mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka, Sabtu kemarin, diajak mengunjungi sejumlah lokasi wisata budaya di Baluwarti. Mereka bertolak dari nDalem Sasana Mulya, lalu berkunjung ke Hordenasan untuk belajar asal-usul Wayang Beber. Setelah itu mereka berkunjung ke sentra pembuatan batik tradisional di kampung Wirengan.

Tak lama, para finalis diajak ke nDalem Purwodiningratan untuk melihat pergelaran wayang kulit yang didalangi oleh bocah-bocah di Baluwarti. Mulai petang hingga malam, para finalis diajak makan malam dan menyaksikan pergelaran seni budaya Laras Madya di nDalem Sasana Mulya. Di kampung Langensari, mereka juga diajak menyaksikan ketoprak. Selanjutnya, para finalis juga akan menginap di homestay warga setempat.

Ketua Pengelola Kampung Wisata Budaya Baluwarti, Gatot Basuki, mengatakan semua potensi wisata di Baluwarti mengedepankan potensi objek wisata budaya. Semua finalis PPS 2014, kata Gatot,  diperlakukan sebagai wisatawan oleh para warga Baluwarti.

“Kami nanti akan meminta masukan dari para finalis tentang wisata budaya di Baluwarti ini. Kalau ada yang kurang akan dibenahi dan kalau ada yang baik akan kami kembangkan lagi,” ujar Gatot saat ditemui Solopos.com di nDalem Sasana Mulya, Sabtu.

4 Potensi Baluwarti
Menurut Gatot, ada empat potensi wisata budaya yang dikembangkan di Baluwarti. Pertama, potensi arsitektur bangunan bersejarah di Baluwarti yang tidak ditemukan di daerah mana pun di Solo. Kedua, potensi kuliner khas di Baluwarti.

“Banyak makanan dan jajanan khas yang dibuat oleh warga Baluwarti. Dulu makanan itu adalah santapan para raja, seperti penyon, ledre dan sebagainya,” ujar Gatot. Ia kini telah mem-branding sejumlah kampung di Baluwarti sebagai sentra aneka makanan khas itu.

Ketiga, potensi seni budaya, seperti Laras Madya, karawitan, ketoprak, tari dan lainnya. Sedangkan potensi keempat adalah produk budaya, seperti tosan aji, wayang beber, batik dan jamu beras kencur yang sudah dipasarkan secara luas ke berbagai daerah.

Ketua Pemilihan PPS 2014, Miftah Faridl Widhagda, mengatakan kegiatan eksplorasi itu dimanfaatkan untuk menggali lebih dalam lagi tentang potensi wisata di Baluwarti. Menurut Miftah, belum tentu orang Solo sendiri mengetahui potensi wisata di Baluwarti ini, apalagi orang di luar Solo. “Pembekalan ini juga sekaligus untuk promosi budaya di Baluwarti. Visi kami sama dengan pengelola wisata di Baluwarti, yakni mengangkat wisata khas Solo,” terang Miftah.

Salah seorang finalis PPS 2014, Rizky Dyas Anindita, mengaku pengetahuannya menjadi lebih luas ketimbang sebelumnya. Potensi wisata yang belum pernah dia jumpai sebelumnya, seperti pembuatan wayang beber, kata dia, adalah potensi yang perlu diperkenalkan lagi secara luas. “Ternyata Solo memiliki potensi wisata yang luar biasa. Potensi ini perlu dipromosikan agar bukan hanya orang Solo yang tahu, tapi juga wisatawan lain,” ujar mahasiswi Jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya