SOLOPOS.COM - Kondisi di bagian depan Kori Kamandungan Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kamis (23/3/2017), menjelang batas akhir pengosongan Keraton oleh Eddy Wirabhumi Cs. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Putra-putri PB XII akhirnya menyepakati struktur bebadan untuk mengelola Keraton Solo.

Solopos.com, SOLO — Rancangan struktur bebadan internal Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat akhirnya terbentuk. Putra-putri Paku Buwono (PB) XII yang juga adik-adik PB XIII Hangabehi telah merampungkan rancangan struktur bebadan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, struktur bebadan hingga kini belum disetujui Sinuhun. “Putra-putri dalem PB XII sudah membentuk bebadan dan sudah menempatkan personel di dalamnya,” kata salah satu adik PB XIII, G.K.R. Wandansari Koes Moertiyah yang akrab disapa Gusti Moeng kepada wartawan, Jumat (8/9/2017). (Baca: Rapat Deadlock, Pembentukan UPT Keraton Solo Molor Lagi)

Dalam kesepakatan itu, struktur bebadan sama halnya dengan struktur kelembagaan internal yang pernah ada. Struktur itu meliputi sepuluh lembaga, yakni Sasana Wilapa, Museum dan Pariwisata, Kaputren, Kartipraja, Kartipura, Pasiten, Sasana Prabu, Mandrabudaya, Yogiswara, dan Kusumawandawa.

“Kesepakatan mengembalikan bersama bebadan seperti kemarin, struktur sama, putra-putri dalem semua masuk,” jelas Moeng.

Dia menjelaskan fungsi bebadan selanjutnya tidak akan mengusik posisi PB XIII Hangabehi dan Mahamenteri K.G.P.H.P.A. Tedjowulan sebagai pimpinan tertinggi Keraton Solo. Bebadan difungsikan sebagai kelanjutan koordinasi dengan UPT yang dibentuk pemerintah pusat untuk pengelolaan Keraton.

Bebadan nanti terutama bertanggung jawab membantu pemerintah mencairkan dan melaporkan anggaran untuk kawasan cagar budaya nasional Keraton. Struktur bebadan berisi orang-orang yang memiliki komitmen sebagai anak raja. Namun, struktur bebadan yang diklaimnya sudah terbentuk tersebut belum mendapat persetujuan PB XIII.

“Ini baru kesepakatan kami [adik-adik raja], bukan Sinuhun PB XIII, sementara Sinuhun belum setuju Keraton dikelola UPT,” katanya.

Moeng mengatakan harus segera menyiapkan bebadan ini sehingga saat UPT Balai Pelestarian Cagar Budaya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dibentuk pemerintah, bebadan sudah bisa bekerja sama merevitalisasi Keraton.

Sejumlah adik PB XIII berencana mengomunikasikan kembali pembentukan bebadan dan penyerahan kuasa pengelolaan Keraton kepada PB XIII. “Kami akan mengajak Sinuhun untuk ikut menata Keraton. Tapi kalau masih berkeberatan, ya sudah. Kerabat sudah memberikan kuasa kepada Panembahan [Tedjowulan] untuk mewakili Sinuhun,” katanya.

Adik PB XIII lain, K.G.P.H. Benowo mengakui PB XIII Hangabehi menginginkan bebadan diisi orang-orang profesional maupun akademisi yang memiliki loyalitas kepada Keraton Kasunanan. Menurutnya, struktur bebadan dalem sepenuhnya adalah kewenangan Sinuhun.

“Jadi mana mungkin strukturnya sudah terbentuk, sementara Sinuhun sendiri masih belum memberikan kepastian akan hal itu,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mendesak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat segera membentuk bebadan. Pembentukan bebadan dinilai mendesak berkaitan dengan pencairan dana hibah Pemkot untuk Keraton.

Dana hibah ini bisa digunakan untuk operasional Keraton, salah satunya membayar gaji abdi dalem. Menurutnya, dana hibah Pemkot bisa dicairkan jika lembaga Keraton sudah terbentuk.

Namun, sejauh ini lembaga Keraton belum terbentuk. Selain dana hibah Pemkot, dana hibah juga akan dicairkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sama seperti alokasi dana dari Pemkot, kucuran dana Provinsi akan digunakan untuk operasional Keraton. “Kami berharap Keraton segera membentuk bebadan itu,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya