SOLOPOS.COM - Sebanyak 10 pasang Putra Putri Lawu (PPL) tahun 2016 mengunjungi kantor Harian Umum Solopos, Selasa (6/9/2016). Kunjungan itu dilakukan sebagai bagian dari program pendidikan PPL tahun 2016, yaitu mengenal media. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Putra Putri Lawu 2016 memasuki proses seleksi dan pembekalan salah satunya dengan belajar jurnalistik di kantor Redaksi Solopos.

Solopos.com, SOLO – Sepuluh pasang finalis Putra Putri Lawu (PPL) Tahun 2016 mengunjungi dapur Harian Umum (HU) Solopos. Mereka mengenakan kaus seragam yaitu warna putih. Semua mengenakan selempang didominasi warna putih dan warna merah muda pada bagian tepi. Selempang bertulis Finalis Putra Putri Lawu, Duta Wisata Kabupaten Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka melemparkan seulas senyum saat memasuki Ruang Gagasan di lantai II Griya Solopos. Staf Bagian Promosi PT Aksara Solopos, Alda Prita Stifani, memandu 20 finalis PPL. Alda menyampaikan sekelumit informasi tetang Solopos dan produk yang dimiliki.

Seluruh finalis tampak seris mengikuti arahan dan mencatat informasi yang disampaikan pembicara. Sesekali melirik Alda untuk memastikan informasi yang didengar. Beberapa menit kemudian, sejumlah tangan mengacung. Mereka berebut kesempatan bertanya saat Alda menyilakan finalis bertanya.

Mereka bertanya tentang sejumlah produk Solopos, seperti Solopos TV, Solopos.com, dan lain-lain. Sejumlah finalis masih menggebu-gebu saat Redaktur Solopos Desk Karanganyar, Riyanta, memberikan informasi proses kerja redaksi.

“Salah satu finalis bertanya cara agar kegiatan di wilayahnya dapat dimuat di koran. Warga dapat menghubungi reporter, mengirim undangan, rilis, atau mengirim langsung ke Solopos melalui rubrik Jurnalisme Warga,” kata dia.

Kepala Seksi (Kasi) Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karanganyar, W. Ruda Nur Utami, menyampaikan agenda kunjungan hari itu adalah ke kantor HU Solopos dan diskusi di Museum Purbakala Dayu Gondangrejo.
Kegiatan hari itu merupakan program pendidikan bagi finalis.

“Mereka finalis yang lolos tetapi tidak berasal dari seluruh kecamatan. Ada yang berstatus mahasiswa, pelajar SMA, dan sudah bekerja. Kami mengajak mereka visit media karena mereka disiapkan untuk bisa melakukan public speaking. Mereka memiliki peran penting untuk mempromosikan Karanganyar,” ujar Ruda.

Finalis itu juga berkesempatan melihat dapur Solopos FM di lantai III Griya Solopos. Satu pasang finalis PPL, Diaz Anthera dan Basuki Nur Rahmadi, mengaku senang mendapatkan ilmu baru. Dia tidak menyangka gedung yang sering mereka lewati saat bepergian ke arah Jogja itu menyimpan banyak ilmu. Mereka tidak menyangka bahwa Solopos memiliki produk lain, yaitu Solopos TV, online shop, dan lain-lain.

“Kami jadi lebih tahu bagian di Solopos. Ada online shop dan TV. Solopos juga berperan dalam memajukan UMKM. Kami tertarik Solopos enggak cuma karena berita tetapi inovasi,” kata perempuan berkerudung, Diaz.

Hal senada disampaikan Basuki. Dia mengacungi jempol program corporate social responsibility (CSR) yang dijalankan Solopos. Dia berencana mencuri ilmu tentang menjual tempat kelahirannya di Jatiyoso.

“Jatiyoso terkenal dengan tiwul dari singkong. Bagaimana caranya, saya akan mempromosikan makanan itu. Seperti Solopos, local brand tetapi bisa bersaing secara nasional.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya