SOLOPOS.COM - Arief Zaafril Razaqtiar (dua dari kiri) dan Diaz Anthera (tiga dari kiri), saat menerima selempang juara Putra Putri Lawu (PPL) Tahun 2016 pada Grand Final PPL tahun 2016 di Plasa Alun-Alun Kabupaten Karanganyar, Sabtu (9/9/2016). (Istimewa/Dokumentasi Dishubkominfo Kabupaten Karanganyar )

Putra putri Lawu 2016 diraih oleh Arief dan Diaz.

Solopos.com, KARANGANYAR-Arief Zaafril Razaqtiar dan Diaz Anthera terpilih sebagai juara Putra Putri Lawu (PPL) tahun 2016. Arief dan Diaz berhasil memikat hati juri dan menyisihkan sembilan pasang PPL lainnya. Sepuluh pasang finalis PPL tahun 2016 tampil pada Grand Final PPL tahun 2016 di Pelataran Santai (Plasa) Alun-Alun Kabupaten Karanganyar, Sabtu (9/9/2016). Sepuluh finalis PPL diminta membawakan busana dari salah satu butik dan menjawab pertanyaan dari juri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hasilnya, empat juri PPL tahun 2016, yaitu K. R. A. T. Djuritno Yudohadinagoro, Yuli Wulandari, I. A. Joko Suyanto, dan Siti Khomsiyah memutuskan peserta nomor undian 01, Arief Zaafril Razaqtiar dan nomor undian 02, Diaz Anthera sebagai juara.

Arief tercatat sebagai warga Ngringo, Jaten itu mengaku grogi saat tampil kali pertama pada Grand Final PPL. Putra dari Direktur PD BPR Bank Daerah Karanganyar, Heru Suprihati itu menceritakan rasa grogi saat menjawab pertanyaan dari juri. Dia mendapat pertanyaan menggunakan Bahasa Jawa.

“Saya ditanya maksud dari ‘sabar iku ingaran mustikaning laku.’ Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yang sangat indah dalam sebuah kehidupan,” kata lelaki yang sedang menunggu wisuda dari FISIP Universitas Airlangga saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Baca juga : Be;ajar Jurnalistik, 20 Finalis PPL Kunjungi Solopos

Kondisi serupa juga dialami Putri Lawu 2016, Diaz, saat tampil di hadapan penonton dan juri. Warga Popongan, Karanganyar itu gugup saat hendak menjawab pertanyaan dari juri. Mahasiswa semester 5 Fisipol UGM program studi Pembangunan Sosial Dan Kesejahteraan itu menerima pertanyaan seandainya dia tidak terpilih sebagai duta wisata.

“Saya enggak dapat juara pun sudah bangga karena sudah menjadi finalis. Saya akan tetap bekontribusi sesuai kemampuan. Saya jawab seperti itu saat itu,” tutur dia.

Pasangan PPL tahun 2016 itu sudah mempunyai rencana mempromosikan potensi wisata di Karanganyar. Beberapa di antara adalah mempromosikan potensi wisata di Karanganyar melalui media sosial, membuat pameran, dan kegiatan promosi lainnya menggandeng sejumlah pihak. Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menaruh harapan kepada duta wisata yang terpilih.

Orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar itu berharap pemenang dapat bekerja sama dengan pemerintah mempromosikan objek wisata, kuliner, souvenir, kerja sama dengan agen pariwista, perhotelan, dan lain-lain menjual kawasan wisata yang nyaman dan ramah.

“Penampilan, kecerdasan, cara berpikir, dan cara pandang generasi muda Karanganyar terhadap potensi wisata Karanganyar. Pariwisata industri baru yang harus dimaksimalkan potensi. Wisata jadi gaya hidup seiring kesejahteran masyarakat. Kami butuh dukungan semua pihak dengan keramahan dan sopan santun penduduk.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya