SOLOPOS.COM - Pengayuh becak mengantarkan tamu saat prosesi akad nikah, Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda, di gedung Graha Saba Buana, Jl. Letjend Suprapto, Sumber, Solo, Kamis (11/6/2015). Becak menjadi salah satu transportasi yang mengantarkan tamu dari kantong parkir menuju lokasi acara pernikahan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. (Ivanovic Aldino/JIBI/Solopos)

Putra Jokowi nikah. Seorang tukang becak meninggal usai mengantar tamu Gibran-Selvi.

Solopos.com, SRAGEN — Camat Sambungmacan, Bambang Eko Budi Santoso, membenarkan Sutarmin, pengemudi becak yang meninggal setelah mengantar tamu pernikahan Gibran- Selvi adalah warga Dusun Tunjungan, Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Sragen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bambang mengaku mendapat kabar meninggalnya Sutarmin dari kepala desa setempat melalui sambungan telepon. Menurutnya, jenazah Sutarmin sudah tiba di rumah duka sekitar pukul 17.00 WIB.

Jenazah dijemput dari RSUD dr. Moewardi oleh rombongan perangkat desa setempat. Rencananya, jenazah akan dikebumikan di permakaman umum desa setempat pada pukul 19.00 WIB.

“Sesuai permintaan keluarga, jenazah akan segera dikebumikan,” kata Bambang saat dihubungi Solopos.com, Kamis (11/6/2015) petang.

Bambang juga mengaku belum mengetahui penyebab kematian Sutarmin. Menurutnya, hasil pemeriksaan medis belum diketahui olehnya.

“Katanya dia meninggal setelah terjatuh saat mengayuh becak. Tapi, penyebab pastinya saya belum tahu,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang pengayuh becak yang bertugas mengantar tamu undangan pernikahan Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda, Sutarmin, 65, meninggal dunia selepas mengantar tamu menuju Graha Saba Buana, Kamis (11/6/2015).

Berdasarkan informasi yang dihimpun  di lokasi kejadian, Sutarmin atau akrab dipanggil Paiman, itu meninggal setelah mengantar tamu undangan.

Setibanya di gang atau jalan di samping timur Lapangan Banyuanyar, Sutarmin tiba-tiba turun dari becak. Sutarmin saat itu tidak sedang mengangkut penumpang.

Pengayuh becak yang melihat kejadian, Triyono, 63, mengatakan Sutarmin goyah lantas memegang batang pohon di sekitar Lapangan Banyuanyar, pukul 11.00 WIB.

“Tadi sehabis antar tamu lalu Pak Sutarmin langsung parkir untuk antre lagi [mengangkut penumpang]. Tiba-tiba dia oleng dan jatuh ke parit,” kata Triyono kepada , Kamis.

Menurut Triyono, Sutarmin dalam kondisi pingsan saat diangkat dari parit. Setelah diangkat dan diberi pertolongan pertama di lokasi kejadian, lanjut dia, Sutarmin sempat sadar. Sutarmin lantas dibawa ke Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Puskesmas Banyuanyar.

Dokter Fungsional UPT Puskesmas Banyuanyar, dr. Krisnandar Fredyanto, mengatakan Sutarmin sudah meninggal setibanya di UPT Puskesmas Banyuanyar. Setelah diperiksa, lanjut dia, Sutarmin mengalami luka kepala, tepatnya sekitar 3 cm di belakang telinga kiri. 

“Lukanya tidak fatal, bukan karena kepala. Bapak ini mengalami masalah medis. Masalah medis itu nontrauma, semisal [sakit] jantung. Kalau stroke enggak ada tanda-tanda,” jelas Krisnandar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya