Solopos.com, SUKOHARJO -- Puting beliung menerjang 10 desa di Kecamatan Mojolaban dan satu desa di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Senin (28/10/2019) sore.
Belasan pohon tumbang dan puluhan rumah dilaporkan rusak ringan hingga berat. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, puting beliung terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, langit yang semula cerah mendadak menjadi mendung dan gelap.
Tidak lama kemudian hujan disertai angin kencang berputar-putar selama hampir lima menit. Angin puting beliung menumbangkan beberapa pohon dan puluhan rumah rusak ringan hingga berat di 10 desa.
Mantap Maju Pilkada Wonogiri, Pengusaha Properti Ini Dekati 3 Parpol
Sepuluh desa itu yakni Joho, Klumprit, Palur, Triyagan, Sapen, Bekonang, Cangkol, Plumbon, Wirun, dan Demakan.
Camat Mojolaban Iwan Setiawan mengatakan hujan disertai angin kencang ini menerjang hampir seluruh wilayah Mojolaban. "Angin kencang disertai hujan mengakibatkan banyak pohon tumbang. Ada juga rumah rusak hingga ambruk," katanya.
Gibran Rakabuming Maju Pilkada Solo, Relawan Jokowi: Dia Tak Seperti Jokowi!
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Badan Pelaksana Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo. Tim BPBD dibantu polisi dan tentara serta petugas pemadam kebakaran melakukan evakuasi dan membersihkan sisa-sisa reruntuhan.
Kepala BPBD Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan puting beliung mengakibatkan beberapa rumah rusak berat dan ambruk. Rumah ambruk salah satunya milik Marto, warga Desa Joho.
Eks Sukarelawan Jokowi: PDIP Solo Di Ambang Perpecahan Jika Rekomendasi Jatuh ke Gibran
Selain itu juga pabrik sablon milik Heriyanto, Dukuh Tengklik, Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto, yang rusak berat. Hingga kini proses validasi data masih dilakukan tim BPBD.
Proses evakuasi langsung dilakukan tim BPBD dibantu instansi terkait lainnya. Evakuasi itu menggunakan gergaji mesin memotong setiap bagian pohon. Evakuasi ini membutuhkan waktu cukup lama.
Gibran dan Bobby Nyalon Pilkada, Pakar Bandingkan Era Jokowi dan Soeharto
Selain itu evakuasi dilakukan terhadap pohon-pohon yang tumbang dan menutup jalan. Pohon tumbang tersebut langsung dibersihkan agar akses jalan terbuka dan bisa dilalui kendaraan.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan PLN. Saat itu juga aliran listrik langsung dipadamkan," katanya.
Sangar! Umbul Ponggok Klaten Dikagumi Media Inggris dan China
Warga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi angin ribut selama beberapa pekan ke depan. Potensi angin ribut meningkat seiring peralihan musim dari kemarau ke penghujan.
"Beberapa daerah sudah mulai hujan, termasuk Sukoharjo sudah diguyur hujan dua hari ini. Intensitasnya masih rendah, dan diprediksikan meningkat awal November nanti," kata dia.