Puting beliung sapu Sambirejo

Sragen (Espos)–Hujan deras disertai puting beliung melanda dua dukuh di Desa Sambirejo, Kecamatan Plupuh, Sragen, Rabu (9/12) sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Angin rebut itu meruntuhkan dua rumah milik Sainem, 65, di Dukuh Pedak RT 25/RW XII dan rumah Suaji, 49, warga Dukuh Mojokopek RT 10, serta puluhan rumah rusak ringan di dua dukuh tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam musibah itu tidak ditemukan korban jiwa, hanya kerugian material bangunan dan perabit rumah tangga yang diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Selah seorang warga Dukuh Pedak, Mualim, 55, saat dijumpai Espos, Kamis (10/12) di lokasi kejadian menerangkan kronologi peristiwa bencana alam yang melanda daerahnya, termasuk rumahnya juga rusak cukup parah.
Angin itu menumbangkan pohon trembesi di belakang rumah Paidi, 40, dan mengenai rumah Paidi yang juga adik ipar Mualim. Dinding rumah Paidi di sebelah selatan rusak dan gentingnya banyak yang runtuh. ”Batang pohon trembesi dengan diameter cukup besar itu semula bercabang ke arah selatan. Tapi karena terbawa angin, akhirnya jatuhnya menimpa rumah adik saya yang berada di sebelah utara pohon trembesi itu,” paparnya.

Sementara di Dukuh Mojokopek, angin ribut menerjang rumah Suaji, 49, yang baru berdiri dua hari lalu. Sejumlah barang elektronik miliknya remuk, bahkan sepeda motor jenis Honda Legenda juga ikut tertutup runtuhan rumah . Suaji mengatakan, rumah ini sebenarnya rumah yang baru dibangun dua hari lalu secara gotongroyong dari masyarakat. Semula rumah ini, kata dia, berada dekat jalan.

Selain sejumlah rumah tersebut, bencana itu juga melanda tiga lokal SMP PGRi 13 Plupuh. Seorang guru kelas SMP PGRI 13 Plupuh, Joko Wiyono mengaku ada tiga ruang kelas yang rusak akibat terkena angin ribut, yakni ruang kelas III, rung laboratorium komputer dan laboratorium biologi.

trh