SOLOPOS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Reuters/Alexander Zemlianichenko)

Solopos.com, JAKARTA – Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mendeklarasikan perang melalui ledakan yang mengguncang Ibu Kota Ukraina ramai menjadi bahasan warganet tak terkecuali di Indonesia.

Alhasil, sejumlah tagar seperti Ukraine, World War 3, WWIII, Kyiv, dan Perang Dunia 3 menjadi trending di media sosial Twitter sejak Kamis 24 Februari 2022 siang. Menurut pantauan Bisnis, perang dunia 3 kian menjadi isu internasional seusai ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang terus terjadi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Untuk cuitan yang menuliskan Ukraine mencapai 2.260.000 cuitan, kemudian tagar #Kyiv mencapai 365.000 ujaran, sedangkan ada sebanyak lebih dari 76.100 cuitan terkait World War 3, menyusul WWIII dengan 2.533 cuitan.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan perang pada Rabu (23/2/2022) malam, mengakhiri kebuntuan diplomatik selama berpekan-pekan.

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Pertama untuk Rusia Atas Tindakannya di Ukraina

Dikutip melalui New York Post, aksi tersebut turut menjerumuskan Eropa Timur ke dalam mimpi buruk kekerasan dan pertumpahan darah yang tidak terlihat sejak hari-hari tergelap Perang Dunia II.

Pemimpin Rusia itu mengklaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara dengan kedok yang dipertahankan Rusia.

Putin mengumumkan operasi itu dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi yang ditayangkan sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, mengancam negara-negara yang berusaha mengganggu konsekuensi yang belum pernah mereka lihat.

Baca Juga: Susul Amerika Serikat, Jepang Jatuhkan Sanksi kepada Rusia

Segera setelah pidato tersebut, ledakan dilaporkan di Ibu Kota Kiev, Kramatorsk, Kharkiv, Odessa dan Mariupol.

Namun, belum diketahu secara jelas apa targetnya. Adapun, Putin mengatakan Kremlin tidak berniat menduduki negara itu, sehingga dirinya menyalahkan rezim Ukraina atas potensi pertumpahan darah.

Intelijen internasional telah lama mengharapkan pemimpin Rusia untuk menggunakan operasi bendera palsu untuk membenarkan agresinya terhadap Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya