SOLOPOS.COM - Kondisi bangunan bekas Rama Theatre, Jebres (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Gedung Rama Theatre di Kampung Purbowardayan RT 006/RW 002, Kelurahan Tegalharjo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah menjadi salah satu saksi perjalanan bioskop Solo sejak tahun 1977.

Gedung bioskop yang dulunya menjadi rujukan orang-orang di Solo ini tampak terbengkalai. Gedung bioskop itu kini tinggal kenangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rumput tumbuh di sekitar bangunan yang berdampingan dengan rumah warga dan gang masuk kampung itu. Bahkan tembok Rama Theater sempat roboh pada Juni 2020.

Kondisi itu disampaikan salah seorang warga Purbowardayan, Ibnu Sina. Saat itu, ia sedang duduk bersandar di tembok bangunan Rama Theatre.

Kemudian, ia dihampiri salah seorang rekannya yang mengingatkan agar lekas pindah dari tempatnya duduk. Selang beberapa menit, tembok Rama Theatre roboh.

Baca Juga : Bioskop Solo Menggeliat, Mulai Dibanjiri Promosi Film Layar Lebar

“Dulu saya juga ditemui media waktu [tembok Rama Theatre] roboh. Karena memang betul-betul saya ngalami, hampir kena itu [tembok roboh],” jelas Ibnu saat ditemui Solopos.com, Rabu (18/5/2022) sore.

Namun, sejumlah warga masih memanfaatkan lokasi sekitar bangunan Rama Theatre. Sisi selatan bangunan digunakan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) untuk membuka warung makan berukuran kecil.

Pada sisi timur tampak pintu dan beberapa jendela terbuka. Namun, Solopos.com tidak dapat melihat dengan jelas isi ruangan dari luar. Gedung tersebut dikelilingi pagar besi. Gedung yang terdiri dari dua studio teater itu meninggalkan kesan seram saat ini.

bioskop di solo
Kondisi bangunan bekas Rama Theatre, Jebres (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Kerusuhan Mei

Ibnu menyampaikan cerita saat Rama Theatre masih beroperasi. Rama Theatre dulunya merupakan Gedung Pertemuan Wisma Remaja yang merupakan aset milik Gereja Purbowardayan. Lokasi gereja tak jauh dari Rama Theater.

Baca Juga : Hore, Bioskop Kota Solo Sudah Boleh Buka Lur!

“Gedung Pertemuan Wisma Remaja. Awalnya gedung pertemuan dulu. Aset milik Gereja Purbowardayan,” kata dia.

Seingat Ibnu, Rama Theater masih beroperasi hingga awal tahun 2000. Saat kerusuhan Mei 1998, Ibnu ingat gedung Rama Theatre selamat dari amukan massa.

Warga saling menjaga gedung itu agar tidak menjadi sasaran massa. Hal itu mengingat lokasi Rama Theatre sangat dekat dengan kompleks perumahan warga.

“Kalau 1998 masih. Waktu kerusuhan itu sini [Rama Theatre] dijaga warga. Jangan sampai [kena amukan] karena kan dekat sama [permukiman] warga,” tuturnya.

Baca Juga : Hore! Bioskop di Sukoharjo Segera Beroperasi

Solopos.com mengecek salah satu skripsi berjudul Sejarah Perkembangan Bioskop di Surakarta Tahun 1950-1979 Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Dalam tulisan tersebut bioskop Rama Theatre mampu menampung 572 penonton.

Merujuk pada Departemen Penerangan RI: Data Perbioskopan di Indonesia 1984, pertunjukan film di Rama Theatre dimulai sejak 25 November 1977. Ia telah bergabung dalam Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) pada 30 Desember 1977.

Ibnu mengatakan Rama Theatre perlahan ditinggalkan masyarakat sejak merebak siaran televisi dan akses Video CD (VCD) di masyarakat. “Ya mulai ada TV. VCD juga. Habis itu sudah pada enggak nonton [di bioskop].”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya