SOLOPOS.COM - Ilustrasi pekerja perkebunan memeriksa buah durian. (Antara-Oky Lukmansyah)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kabupaten Purworejo merintis pengembangan Kampung Durian di Dusun Gunung Asem, Desa Banyuasin Separe, Kecamatan Loano. Gagasan itu direalisasikan dengan menanam 400 batang pohon durian.

Dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) dari siaran resmi, Minggu (29/12/2018, peluncuran dan pencanangan Kampung Durian itu ditandai dengan penanaman pohon durian oleh Kepala Dinas Pertanian Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Purworejo Wasit Diono.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wasit Diono mengapresiasi semangat Desa Banyuasin Separe untuk merintis Kampung Durian. Upaya ini menjadi potensi baru untuk menangkap peluang ekonomi mengingat Kecamatan Loano masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.

“Tujuan budidaya ini untuk diambil produktivitasnya sehingga akan berujung pada nilai jual dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kalau sudah jadi, maka nanti akan jadi desa kunjungan wisata. Apalagi loano ini daerah prioritas pengembangan,” ungkapnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Wasit berharap, Kampung Durian di Banyuasin Separe memacu  desa-desa lain untuk memunculkan inovasi serupa. Di Kabupaten Purworejo, ada sekitar tujuh desa yang telah menerima bantuan bibit dan masih terbuka bagi desa lain untuk mengajukan bantuan.

Kampung Durian dikelola oleh Kelompok Tani Anggas Mulyo. Pada tahap awal, lahan sekitar 4 ha yang berada di kawasan perbukitan Dusun Gunung Asem akan ditanami sebanyak 400 batang pohon durian. “Desa melalui Kelompok Tani Anggas Mulyo mendapatkan bantuan bibit pohon durian ini dari DPPKP Kabupaten Purworejo. Melihat potensi yang ada, kita sepakat untuk menjadikan Dusun Gunung Asem ini Kampung Durian,” tutur Kepala Desa Banyuasin Separe Nur Ichsan.

Menurutnya, Kampung Durian menjadi salah satu inisiatif masyarakat dan pemerintah desa untuk mendukung program pemerintah daerah, yakni pengembangan desa wisata. Adanya Kampung Durian diharapkan mampu menjadi daya tarik wisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga.

“Setelah penanaman dan penggarapan lahan akan kita tindaklanjuti dengan perbaikan akses jalan, mulai dari jalan utama sampai ke atas area parkir. Lahan sudah siap dan direncanakan mulai dikerjakan tahun depan,” ujarnya.

Nur Ichsan mengakui bahwa keterbatasan air menjadi kendala utama budidaya pohon durian, khususnya saat musim kemarau. Karena itu, pihaknya berencana untuk mengajukan bantuan peralatan pengelolaan sumber air kepada dinas terkait.

“Di Gunung Asem ini belum ada sumber air yang mencukupi. Sumur bor atau embung bisa kita bangun di sini,” imbuhnya.

Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Loano Dwi Rahayu menyampaikan varietas durian yang ditanam terdiri atas Musangkeng, Sinemang, dan Matahari. Selain di Desa Banyuasin, Pemkab Purworejo melalui DPPKP juga memberikan bantuan bibit serupa kepada tiga desa lain di Kecamatan Loano, yakni Desa Banyuasin Kembaran, Sedayu, dan Argosari.

“Untuk tahap awal ini akan dibantu proses produksi sampai tanaman berbuah, sekitar empat tahun ke depan,” tuturnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya