SOLOPOS.COM - LABPA— Anggota Linmas Anggota Peduli Bencana Alam (LABPA) Desa Purwobinangun berfoto bersama, Sabtu (24/3/2012). (Harian Jogja/Akhirul Anwar)

SLEMAN—Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem merintis desa siaga bencana dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bencana. Harapannya setiap warga di kawasan lereng Merapi ini tanggap bila sewaktu-waktu bencana melanda utamanya erupsi Merapi.

Kesiapsiagaan bencana masyarakat ini ditampung dalam wadah organisasi relawan bernama LABPA (Linmas Anggota Peduli Bencana Alam). Organisasi ini terdiri dari Pamong Desa, Sarlinmas, Rescue, PMI, Tagana dan Simpatisan. “Tapi mereka harus dengan hati ikhlas,” kata pendiri Lapba, Karjiyo di Posko Lapba Dusun Gatep Purwobinangun Pakem, Sabtu (24/3/2012).

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Menurut Karjiyo, Lapba berdiri sejak 2006 dengan anggota 41 orang. Kini sudah 80 orang anggota laki-laki dan perempuan dengan berbagai fungsi masing-masing. Dalam ulang tahun ke-5 tahun ini mereka menjadi mitra Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman untuk membantu penanganan dini bencana.

Camat Pakem Subagyo menjelaskan, keberadaan relawan di tingkat desa sampai padukuhan sangat dibutuhkan. Pasalnya wilayah Pakem memiliki potensi bencana yang sangat kompleks. Mulai dari erupsi Merapi, bencana sekunder banjir lahar, sampai angin puting beliung. “Keberadaan mereka sangat membantu pemerintah,” tuturnya.

LABPA— Anggota Linmas Anggota Peduli Bencana Alam (LABPA) Desa Purwobinangun berfoto bersama, Sabtu (24/3/2012). (Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Sebagai organisasi relawan yang bermitra langsung dengan BPBD, tentunya setiap anggota telah dibekali ketrampilan. Mulai dari evakuasi, pengungsian, PPPK, sampai dengan penanganan dini bencana. Latihan dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Lapba didirikan oleh Karjiyo yang juga Sarlinmas Provinsi bermula saat erupsi Merapi 2006. Saat itu warga hanya melakukan pengamanan KRB III Merapi. Namun penanganan evakuasi, pengungsian, medis dan lain sebagainya dilakukan oleh SAR. “Warga harus bisa pena

nganan bencana. Diawali anggota Sarlinmas, karena Sarlinmas sudah punya bekal pokok jadi relawan,” terang Karjiyo. (sun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya