SOLOPOS.COM - Bakal calon wali kota Solo, Achmad Purnomo, tengah menanti giliran fit and propher test di Panti Marhaen, Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang, Sabtu (21/12/2019). (Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SOLO -- Achmad Purnomo dan Anung Indro Susanto kompak menjawab tidak tahu saat ditanya ihwal tawaran uang Rp1 miliar kepada PSI agar mengusung mereka di Pilkada Solo 2020.

Purnomo dan Anung mengaku tidak pernah mengirim utusan untuk melobi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo agar mengusung mereka sebagai cawali-cawawali Solo di Pilkada 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Panjenengan tanya sana noh, aku sama sekali ndak tahu,” ujar Purnomo yang juga Wakil Wali Kota Solo tersebut saat dihubungi wartawan di nomor ponselnya, Rabu (5/8/2020) malam.

Underpass Transito Laweyan Solo Dilengkapi Tangga Untuk Pejalan Kaki, Ini Penampakannya

Tak hanya soal tawaran uang kepada PSI, kader PDIP Solo itu bahkan mengaku tidak tahu ada gerakan politik untuk mengusung dirinya berpasangan dengan Anung Indro Susanto di Pilkada 2020.

Sebagai informasi, Anung yang yang merupakan pensiunan PNS Pemkot Solo pernah menjadi calon wali kota pada Pilkada 2015 lalu melawan pasangan FX Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo dari PDIP.

Dia pun menyarankan wartawan untuk meminta penjelasan lebih jauh kepada pihak yang memberi informasi. “Saya enggak tahu. Saya malah ndak tahu ada Purnomo-Anung. Ya tanya saja ke Mas Yoga, saya benar-benar ndak mengerti kok,” tutur Purnomo.

Wah! PSI Ngaku Ditawari Rp1 Miliar Untuk Usung Purnomo-Anung di Pilkada Solo 2020

Disinggung ihwal sikapnya terhadap praktik politik menawari uang kepada parpol untuk mengusung calon di Pilkada 2020 seperti pengakuan PSI Solo, Purnomo menyatakan tidak setuju.

Mencederai Demokrasi

Praktik politik semacam itu dinilai mencederai demokrasi. “Oh soal seperti itu saya ndak setuju sama sekali,” imbuh dia.

Penuturan senada disampaikan Anung Indro Susanto saat dihubungi Solopos.com di nomor ponselnya, Rabu malam. Dia mengaku tidak membentuk tim pendukungan untuk meramaikan bursa cawali-cawawali di Pilkada 2020. “Saya ndak membentuk tim kok,” urai dia.

57 Makam di TPU Bonoloyo Solo Akan Dibongkar, Kenapa?

Anung juga menyatakan tidak mengirim orang atau tim untuk melobi PSI dengan cara menawari sejumlah uang agar mengusung dirinya di Pilkada Solo 2020. “Oh enggak [tidak mengirim orang]. Tapi belum tentu, yang namanya orang-orang dulu yang bergerak, saya juga kurang tahu,” sambung dia.

Anung mengakui sempat ditanya beberapa temannya apakah akan maju kembali di Pilkada Solo 2020. Tapi pertanyaan itu disampaikan kepadanya sudah lama. “Mereka nanya-nanya. Tapi parpol mana yang mendukung, wong semua ke sana,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD PSI Solo, Antonius Yogo Prabowo, mengaku mendapat tawaran uang hingga Rp1 miliar agar mau menjadi partai mengusung pasangan Purnomo-Anung. Yogo tidak menyebut secara spesifik siapa yang memberikan tawaran tersebut. Dia hanya menyebut mereka itu tokoh-tokoh politik di Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya