SOLOPOS.COM - Seorang petani menyirami bibit tanaman tembakau di Kecamatan Manisrenggo, Klaten, belum lama ini. Saat ini pupuk jenis ZA mengalami kelangkaan akibat pengecer belum mendapatkan pasokan dari distributor. (Shoqib Angriawan/JIBI/SOLOPOS)


Seorang petani menyirami bibit tanaman tembakau di Kecamatan Manisrenggo, Klaten, belum lama ini. Saat ini pupuk jenis ZA mengalami kelangkaan akibat pengecer belum mendapatkan pasokan dari distributor. (Shoqib Angriawan/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN--Menjelang musim tanam tembakau, sejumlah pengecer di Kabupaten Klaten mulai kehabisan stok pupuk jenis ZA.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pupuk jenis ZA itu mulai sulit didapatkan setelah pengecer tidak lagi mendapatkan pasokan dari distributor.

“Pupuk jenis ZA yang digunakan untuk tanaman tembakau mulai sulit didapatkan sejak lebih dari sepuluh hari lalu,” jelas salah satu pengecer pupuk di Manisrenggo, Ariyatun, kepada wartawan, Kamis (16/5/2013).

Dia mengungkapkan saat ini permintaan pupuk ZA di daerahnya terus meningkat, padahal stok sudah habis. Meski demikian, dia mengaku sejumlah pupuk jenis NPK Phonska, TS 36 dan Urea di tokonya masih memiliki stok yang relatif aman.

Dia mengatakan harga pupuk ZA memang lebih murah, sehingga banyak petani yang lebih memilihnya dibandingkan dengan pupuk jenis lainnya. Saat ini, harga pupuk jenis ZA di pengecer adalah Rp70.000/karung, Petroganik Rp20.000/karung, Phonska Rp115.000/karung, Urea Rp90.000/karung dan TS 36 Rp100.000/karung.

Tambah Kuota

Dia sudah menghubungi distributor dan rencananya akan segera dikirim 8 ton pupuk jenis ZA pada Kamis. Dia mengaku jumlah yang dikirimkan distributor belum cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di wilayahnya.  “Sebab, mayoritas masyarakat disini [Manisrenggo] juga bekerja sebagai petani tembakau, tentu tidak cukup. Paling tidak itu 18 ton sekali kirim. Mungkin pengirimannya akan bertahap,” paparnya.
Sementara itu, Sales Supervisor PT Petrokimia Gresik Wilayah Klaten, Solo, Boyolali dan Sragen, Danes Susanto menegaskan saat ini persediaan pupuk jenis ZA masih aman.  Dia mengungkapkan awal Mei ini pihaknya memang fokus terhadap pupuk yang biasa digunakan untuk tanaman pangan.

“Mulai kemarin Rabu (15/5/2013), pupuk jenis ZA sudah mulai didistribusikan ke gudang-gudang yang ada di daerah,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Menurutnya, di Klaten ada dua gudang pupuk, yaitu di Delanggu dan Ceper. Dia juga mengimbau kepada petani untuk tidak terlalu khawatir karena pupuk sudah mulai didistribusikan, tertama di daerah sentra penghasil tembakau. Bahkan, untuk memenuhi lonjakan pupuk, pihaknya siap memberikan tambahan kuota dengan tetap mengacu pada peraturan bupati (Perbub).

“Pada awal Mei ini akan kami kirim 1.000 ton pupuk jenis ZA. Jika masih kurang mencukupi, akan kami kirim lagi hingga 1.400 ton pada akhir Mei,” tandasnya.

Menjelaskan kelangkaan pupuk jenis ZA, Danes mengatakan saat ini banyak petani yang menggunakan pupuk ZA. Padahal, di tingkat pengecer sudah diberi alokasi berbagai jenis pupuk seperti ZA, Urea, TS 36 dan NPK Phonska. Oleh sebab itu, pengecer hanya membeli pupuk ZA yang jumlahnya memang terbatas.

Dia membenarkan harga pupuk jenis ZA memang lebih murah dibandingkan dengan jenis lainnya. Meski demikian, petani seharusnya lebih bisa berpikir dengan menggunakan pupuk yang seimbang dengan perbandingkan 5 (organik):3 (NPK Phonska):2 (urea).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya