SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok pupuk (JIBI/Solopos/Dok.)

Pupuk bersubsidi di Klaten harus tetap terpenuhi selama Lebaran.

Solopos.com, KLATEN — Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten meminta distributor untuk mencukupi kebutuhan pupuk selama H-7 hingga H+7 Lebaran. Hal itu dimaksudkan agar tak ada petani yang kelimpungan mencari pupuk berubsidi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Joko Siswanto, mengatakan belum lama ini produsen, distributor, serta pengecer dikumpulkan guna persiapan pemenuhan kebutuhan pupuk selama Lebaran.

“Dari hasil pertemuan itu intinya mereka menyanggupi stok pupuk di pengecer selama H-7 hingga H+7 Lebaran tercukupi,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/6/2015).

Joko menerangkan selama ini para petani kerap mengeluhkan pupuk bersubsidi sulit didapatkan terutama saat Lebaran tiba. Padahal, kebutuhan pupuk itu tak bisa ditunda hingga H+7 Lebaran.

“Ada petani yang pada Lebaran itu sore harinya tetap bertani. Makanya, pupuk tetap dibutuhkan meski Lebaran,” jelasnya.

Lantaran hal itu, agar persoalan tersebut tak terulang, produsen, distributor, serta pengecer diminta memastikan ketersediaan pupuk selama H-7 hingga H+7 Lebaran sudah tercukupi jauh hari sebelumnya.

“Tidak menambah pasokan. Tetapi, jadwal untuk pasokan pupuk berikutnya itu dimajukan. Untuk antisipasi agar pasokan pupuk tidak dijual ke pihak lain terutama di wilayah perbatasan, sudah ada babinsa yang siap untuk melakukan pengawalan,” ujarnya.

Terkait serapan pupuk, Joko menjelaskan hingga Mei pupuk bersubsidi jenis organik paling banyak terserap. Dari 4.800 ton pupuk jenis organik, sebanyak 4.062 ton atau sekitar 85% kuota yang disediakan sudah terserap oleh petani.

Joko menjelaskan penggunaan pupuk organik dimaksudkan untuk perbaikan lahan pertanian. Dari hasil kajian yang dilakukan oleh salah satu perguruan tinggi, tingkat kesuburan tanah di Klaten dalam kondisi kritis.

“Tingkat kesuburannya memiliki kandungan organik di bawah 2%. Padahal, kondisi normal itu kandungan organiknya sekitar 5%. Makanya, ini digalakkan pupuk organik untuk mengembalikan kesuburan tanah,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya