SOLOPOS.COM - Sukarelawan di Klaten disemprot disinfektan seusai memakamkan jenazah dengan prosedur Covid-19. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN -- Di Kabupaten Klaten setidaknya ada puluhan lembaga sukarelawan dengan potensi anggota mencapai 1.000an orang. Dalam berbagai kejadian bencana alam maupun nonalam, sukarelawan menjadi garda terdepan dalam penanganan tak terkecuali saat pandemi Covid-19.

Sukarelawan di Klaten pun menjadi salah satu garda terdepan menangani pandemi Covid-19. Mereka terlibat dalam tim dukungan Satgas Penanganan Covid-19 Klaten. Tugasnya membantu proses pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota tim itu berasal dari berbagai lembaga sukarelawan yang ada di Klaten. Indiarto menjadi salah satu bagian dari tim tersebut. Pria yang akrab disapa Indit itu bertugas pada stasiun dekontaminasi, melakukan sterilisasi kepada sukarelawan seusai melakukan tugas mereka memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19.

Menaker Berharap Program Bantuan Subsidi Upah Berlanjut di 2021

Selain menjadi bagian tim pemakaman, Indit juga menjadi salah satu operator Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten.

Bagi Indit, 2020 menjadi tahun dengan beragam risiko bahaya mulai bencana alam hingga nonalam. Meski ada banyak risiko bencana, Indit mengatakan selama ini tak ada kendala ketika harus melakukan penanganan di saat bersamaan.

Seperti saat kejadian angin ribut pada Minggu (13/12/2020), proses penanganan kejadian angin ribut bisa tertangani dengan segera termasuk proses pemakaman jenazah Covid-19 juga berjalan lancar.

Liga Spanyol: Menang 2-1, Barcelona Terlalu Tangguh bagi Sociedad

Hal itu tak terlepas dari banyaknya potensi sukarelawan di Klaten. Indit menjelaskan di Klaten banyak potensi sukarelawan di desa-desa yang bisa diandalkan ketika ada kejadian bencana.

“Sukarelawan yang ada di wilayah itu sangat membantu dengan kondisi saat ini. Mereka memberikan informasi dengan cepat, juga melakukan penanganan awal dengan cepat pula sehingga bisa cepat tertangani. Kuncinya pada komunikasi,” urai Indit saat ditemui Solopos.com, Rabu (16/12/2020).

Hal serupa disampaikan Koordinator tim sukarelawan pemakaman jenazah, Agung. Agung mengatakan selama ini ada saling koordinasi dengan lembaga-lembaga sukarelawan ketika ada permintaan bantuan untuk memakamkan jenazah dengan prosedur Covid-19.

Bersiaga Sewaktu-Waktu

Melalui koordinasi itu, proses pemakaman bisa berjalan lancar selain tetap menempatkan sukarelawan untuk bersiaga jika sewaktu-waktu ada kejadian bencana alam.

“Intinya jangan sampai gara-gara ada Covid-19, antisipasi bencana alam terpinggirkan. Semua harus bisa tertangani dengan baik,” kata Agung.

Inovasi Desa Di Wonogiri Ini Sukses Bebaskan Warganya Dari Jeratan Bank Plecit

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan ada sekitar 60 lembaga sukarelawan di Klaten dengan potensi sukarelawan mencapai 1.000 orang.

“Kuncinya pada manajeman agar tidak terjadi tumpang tindih ketika ada permasalahan kebencanaan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya