SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tenggelam (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN – Seorang anak berinisial KHL, 13, diduga nekat melompat dari jembatan hingga hilang di Sungai Bengawan Solo, Sabtu (28/3/2020). Anak tersebut ternyata punya riwayat sakit keras dan sempat koma.

Sejak saat itu KHL dinyatakan mengalami infeksi di bagian otak. Akibatnya, dia sering melakukan percobaan bunuh diri meski seringkali berhasil digagalkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kisah tragis yang dialami KHL terjadi Sabtu siang sekitar pukul 14.00 WIB. Remaja 13 tahun itu hilang setelah diduga melompat dari jembatan di wilayah Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari.

Kondektur Bus Pingsan di Trotoar Simo Boyolali Dikira Kena Corona, Warga Tak Berani Menolong

Kapolres Klaten, AKBP Wiyono Eko Prasetyo, melalui Kapolsek Wonosari, AKP Widji, mengatakan dari keterangan keluarga, anak itu sempat berpamitan ke ibunya sekitar pukul 13.30 WIB. Dia pamit hendak pergi ke rumah kakeknya yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

Oleh ibunya, anak tersebut sempat dilarang pergi lantaran hujan deras. Namun, KHL tetap nekat pergi ke rumah kakeknya.

Setelah sampai di rumah sang kakek, KHL sempat menonton televisi. Tak berapa lama, KHL berpamitan kepada kakeknya.

Ratusan ODP Corona di Jatiyoso Karanganyar Mayoritas Pemudik dari Jabodetabek

Lantaran curiga, sang kakek membututi KHL hingga tiba di jembatan. Dia melihat KHL akan melompat dari jembatan.

Sang kakek sempat berusaha memegang anak tersebut. Namun, pegangan itu terlepas hingga KHL melompat ke sungai.

“Dari keterangan keluarga, anak itu memiliki riwayat sakit keras dan sempat koma di rumah sakit. Dia dinyatakan mengalami infeksi bagian otak. Sejak mengalami sakit itu keluarga sering mendapati anak itu melakukan percobaan bunuh diri namun bisa dihentikan,” kata Kapolsek.

Hilang

Sayangnya, hingga Sabtu malam pukul 19.00 KHL belum ditemukan dan proses pencarian terus dilakukan.

Salah satu warga Wonosari, Agung, mengatakan kondisi arus sungai tak terlalu deras. Warga berusaha mencari keberadaan anak itu di sepanjang alur Sungai Bengawan Solo.

Namun, pencarian anak hilang di Bengawan Solo wilayah Klaten itu sempat terhambat akibat turun hujan.

Dari informasi yang beredar, kali terakhir anak yang hilang di Bengawan Solo wilayah Klaten itu terlihat mengenakan baju lengan pendek berwarna hijau serta celana pendek.

Lockdown Kampung Ala Wong Sragen, Bagaimana Aturannya? 

“Warga tetap berjaga-jaga di sepanjang tepi sungai kalau ada yang melihat anak itu,” kata Agung saat dihubungi Solopos.com, Sabtu sore.

Sekretaris Umum SAR Klaten, Denny Nur Indragani, mengatakan SAR menerjunkan empat tim ke titik awal anak itu menghilang.

“Tim pertama sudah kami kirimkan untuk pendataan disusul tim kedua untuk back up dan manajemen posko. Sementara tim ketiga kami berangkatkan peselam beserta peralatan termasuk perahu dan terakhir kami sudah berangkatkan tim untuk mendukung peralatan. Total anggota tim yang berangkat sekitar 24 orang,” kata Denny.

PDP Corona, Anggota DPR Asal Jateng Imam Suroso Meninggal Dunia 

Dia menjelaskan proses pencarian anak hilang di Klaten itu dilakukan bersama tim SAR dari Sukoharjo serta sukarelawan. Denny mengatakan hingga pukul 19.00 WIB, belum ada informasi jika anak tersebut ditemukan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya