SOLOPOS.COM - Pesilat asal Klaten, Khoirudin Mustakim, menunjukkan medali emas serta pesilat terbaik pada ajang 19th World Pencak Silat Championship 2022 di Malaysia. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Prestasi Khoirudin Mustakim meraih medali emas sekaligus menjadi pesilat terbaik pada ajang 19th World Pencak Silat Championship 2022 di Malaysia membikin bangga keluarganya. Keluarga berharap ragil dari empat bersaudara itu bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Keluarga Mustakim menonton bareng pertandingan babak final antara Mustakim dengan pesilat asal Malaysia, Minggu (31/7/2022) sore melalui siaran streaming. Termasuk bapak dan ibu Mustakim.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya, ibunda Mustakim dibuat tak tenang dan tak berani dekat-dekat layar ketika menyaksikan putranya bertanding. Ibunda Mustakim bernama Samiyem dibikin mondar-mandir selama putranya bertanding pada laga final.

“Alhamdulillah. Tentu saja kami keluarga bangga dengan prestasi ini ditambah dia menjadi pesilat terbaik di kejuaraan dunia,” kata Kakak Mustakim, Ngatmi, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (1/8/2022).

Prestasi kali ini sekaligus menebus kegagalan pada ajang SEA Games 2021 di Vietnam pada Mei lalu. Kala itu, Mustakim harus puas dengan perolehan medali perak setelah kalah dari pesilat Malaysia.

Baca Juga: Sakjose Mazzeh! Mustakim Pesilat Klaten Sabet Emas di Kejuaraan Dunia

Kegagalan meraih medali emas pada ajang itu lantaran Mustakim dianggap melayangkan tendangan ke arah pesilat Malaysia. Hal itu membuat perolehan skor Mustakim yang sudah unggul sejak menit awal dikurangi dan skor berbalik unggul untuk lawannya.

Ngatmi bersyukur selama ini Mustakim tak hanya meraih prestasi dan membanggakan nama keluarga tetapi juga nama daerah hingga nama Indonesia. Dia berharap Mustakim bisa terus menorehkan prestasi pada kejuaraan-kejuaraan berikutnya.

Ngatmi mengatakan setiap menjelang pertandingan, Mustakim selalu berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan keluarga. Termasuk saat menjelang laga final pada kejuaraan dunia kali ini. Ngatmi mengatakan Mustakim sempat merasa minder lantaran bakal menghadapi pesilat tuan rumah.

“Kami motivasi harus semangat dan saya ingatkan jangan lupa salat,” kata Ngatmi.

Baca Juga: Mustakim, Pesilat Klaten Hobi Beli Hewan Ternak karena Suka Ngarit

Soal cita-cita, Ngatmi berharap Mustakim bisa mendapatkan penghargaan dari pemerintah dengan mendapatkan pekerjaan tetap sebagai pegawai. Mustakim pernah menyampaikan cita-citanya bisa menjadi Polisi.

Ngatmi mengaku Mustakim pernah curhat ihwal masa depannya setelah tak menjadi atlet. Pasalnya, tak selamanya Mustakim bertanding. Ngatmi berharap cita-cita memiliki pekerjaan yang tetap itu bisa dikabulkan pemerintah.

“Kami sangat ingin adik saya bisa mendapatkan pekerjaan tetap dan bisa bermanfaat untuk masa depan adik saya. Mudah-mudahan pemerintah bisa mengabulkan cita-cita ini,” kata dia.

Mustakim merupakan pemuda kelahiran 5 Januari 2001 asal Dukuh Jurangkajong, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk. Dia merupakan bungsu dari empat bersaudara pasangan Paini Kisma Suwito dan Samiyem.

Baca Juga: 3 Pemuda Klaten yang Berlaga di SEA Games bakal Dapat Hadiah, Setuju?

Orang tua Mustakim sehari-hari bekerja sebagai buruh tani. Saat ini, Mustakim masih tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Keolahragaan UNS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya