SOLOPOS.COM - Ilustrasi (illustratiction.fr)

Sebanyak 16 desa di Karanganyar diusulkan ikut program Internet dari Kemenkominfo.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mengusulkan 16 desa mendapatkan program Universal Service Obligation (USO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Program USO adalah pelayanan universal di bidang telekomunikasi dan informatika dari pemerintah kepada publik. Program itu diharapkan dapat mengurangi kesenjangan digital di daerah pedesaan, tertinggal, terluar, dan secara ekonomi sulit dilakukan penyelenggara telekomunikasi komersial.

Sebanyak 16 desa yang diusulkan itu antara Tengklik, Kalisoro, dan Nglurah di Kecamatan Tawangmangu; Wonorejo, Wukirsawit, Beruk, dan Tlobo di Kecamatan Jatiyoso; Karangpandan di Kecamatan Karangpandan; Kemuning, Berjo, dan Segorogunung di Kecamatam Ngargoyoso; Anggrasmanis, Seloromo, Trengguli, dan Gumeng di Kecamatan Jenawi.

Kepala Bidang (Kabid) Tata Kelola Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Karanganyar, Bambang Sugito, mengatakan Pemkab memiliki pertimbangan mengusulkan 16 desa itu. “Ke-16 desa itu memiliki potensi alam. Misalnya, salak di Tlobo, wisata alam di Anggrasmanis, sayuran Tawangmangu, dan lain-lain. Harapan kami, warga bisa memanfaatkan Internet untuk memasarkan produk mereka,” kata Bambang saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (7/2/2017).

Bambang menyampaikan harapannya program USO dapat meningkatkan taraf pendidikan, kesehatan, dan pariwisata melalui pengadaan akses Internet di desa. Tetapi, Bambang menuturkan 16 desa itu akan melewati tahap verifikasi. Tahap verifikasi didasari partisipasi aktif stakeholder dan disesuaikan kebutuhan daerah.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mendapatkan jatah 60 desa pada program USO. Masing-masing kabupaten/kota di Jateng diminta mengusulkan sebanyak-banyaknya ke kementerian.

“Nanti ada verifikasi desa mana yang layak. Harapan kami program ini menguntungkan bagi warga. Lagipula, bisnis online mulai menggeser jual beli konvensional,” tutur dia.

Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyampaikan harapan keberadaan Internet di desa dapat dimanfaatkan untuk membuka wawasan generasi muda. Pemerintah desa juga dapat memanfaatkan untuk mempromosikan potensi pariwisata, pertanian, dan lain-lain.

“Harapannya generasi muda bisa memanfaatkan untuk menjual potensi desa. Sekarang kan apa-apa bisa di-share di media sosial. Misalnya, jembatan selfie di Jenawi itu. Orang dari jauh sudah tahu lewat media sosial. Tetapi ya harus bijak menggunakan Internet,” ungkap Yuli, sapaan akrab Juliyatmono, dalam sejumlah kesempatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya