SOLOPOS.COM - Anggota DPRD Kabupaten Karanganyar, Endang Muryani (kanan) dalam Talkshow Hari Guru bertema Apresiasi untuk Guru Inovatif yang digelar Solopos Media Group (SMG) pada Senin (28/11/2022) siang.

Solopos.com, SOLO — Hidupnya dunia pendidikan adalah karena guru. Perkembangan zaman menuntut guru harus inovatif, namun di sisi lain kesejahteraan guru, terutama guru honorer perlu lebih diperhatikan.

Hal itu disampaikan pemerhati pendidikan yang juga Anggota DPRD Kabupaten Karanganyar, Endang Muryani dalam Talkshow Hari Guru bertema Apresiasi untuk Guru Inovatif yang digelar Solopos Media Group (SMG) pada Senin (28/11/2022) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Proses pembelajaran di sekolah saat ini sangat membutuhkan metode yang inovatif. Dan ketika guru-guru hanya menyampaikan teori yang ada di buku, tentu kurang maksimal diserap para siswa. Jadi inovasi dari guru sangat diperlukan oleh siswa. Bagaimana siswa tertarik mengikuti dan menyimak pelajaran,” tutur dia.

Guru inovatif sangat dibutuhkan di dunia pendidikan saat ini. Selama pandemi guru sudah berupaya melakukan inovasi dalam pembelajaran, meski belum semua guru melakukannya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Beberapa kali saya ngobrol dengan teman-teman guru, karena mungkin kurangnya diklat yang sangat dibutuhkan untuk menjadi guru yang inovatif,” ujar Endang.

Baca Juga: Paradoks Implementasi Merdeka Belajar

Endang yang pernah menjadi guru sebelum terjun ke dunia politik mengaku sudah menerapkan metode inovasi saat mengajar.

“Dulu saat masih mengajar, saya minta anak-anak untuk bikin kliping tentang isu yang sedang berkembang di media. Setelah itu kami bahas bersama di kelas untuk mengasah perspektif siswa,” ujar dia.

Endang bersyukur belakangan semakin banyak guru yang berpikiran terbuka dan mau belajar bagaimana metode mengajar yang efektif dengan melakukan berbagai inovasi. Fenomena itu, menurut dia, tidak lepas dari kurikulum baru yang menuntut guru untuk inovatif saat mengajar. Selain itu karena kesadaran guru.

Baca Juga: Kerja Sama dengan Pemkab Sragen, Dosen FEB UNS Luncurkan Aplikasi Go to Sragen

Terkait kesejahteraan guru, terutama guru honorer, Endang mengakui bahwa hal itu merupakan PR pemerintah yang saat ini belum tuntas. Fakta di lapangan menunjukkan guru honorer yang mayoritas berusia muda menjadi andalan di sekolah tapi gaji yang diterima mereka memprihatinkan.

“Guru honorer sangat berperan di dunia pendidikan dalam membantu proses belajar mengajar di sekolah-sekolah,” ujarnya.

Maka dari itu, guru honorer harus diperhatikan kesejahteraanya. Alokasi dana pemerintah daerah untuk gaji guru honorer relatif kecil bahkan pembayarannya sering tertunda.

“Kadang saya sangat prihatin. Gaji pejabat tidak pernah tertunda, tapi kenapa orang yang bikin pejabat [guru honorer gajinya] tertunda?” ujar Endang.

Baca Juga: Bangun Chemistry, Guru Jangan Malu Main Medsos dengan Peserta Didik

Sebenarnya dari DPRD, lanjut Endang, selalu mengingatkan bahwa guru sebagai motor penggerak dalam dunia pendidikan harus diutamakan.

“Apalagi sudah ada undang-undang kaitannya 20 persen anggaran harus untuk pendidikan, harusnya salah satunya untuk peningkatan kapasitas guru,” ujarnya.

Sembari bernostalgia, saat duduk di bangku SMP, Endang Muryani sangat terkesan dengan sosok guru matematika yang bernama Mulyono.

Baca Juga: Mahasiswa UNS Bikin Mesin Purus Kayu Terintegrasi untuk Dorong Produksi Mebel

Kebetulan guru tersebut kemudian meniti karier sebagai anggota DPRD. Waktu sekolah guru tersebut selalu mendorong Endang untuk maju ke depan kelas mengerjakan soal-soal di papan tulis.

“Saya dulu kan pasif, mendengarkan, mencatat sudah. Tapi sama beliau saya disuruh maju, tiap pelajaran beliau disuruh mengerjakan soal di papan tulis,”

“Itulah inspirasi yang saya pakai untuk hidup bahwa hidup itu selalu harus latihan dan latihan,” imbuh dia.

Selain Endang, Talkshow Hari Guru yang dipandu oleh Redaktur Pelaksanan Solopos. Syifaul Arifin tersebut juga menghadirkan pembicara lain yakni Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah (Jateng), Uswatun Hasanah; Education Lead PT Microsoft Indonesia, Arief Suseno, serta Guru Inovatif Jateng, Yuche Yahya Sukaca.

 



 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya