SOLOPOS.COM - Penumpang tengah menunggu keberangkatan bus ke wilayah Jabodetabek di Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri beberapa waktu lalu. (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Perantau yang memiliki istri sedang hamil di Wonogiri diimbau melakukan rapid test terlebih dahulu jika ingin pulang kampung. Deteksi dini Covid-19 sangat penting agar mencegah penularan kepada ibu hamil (bumil).

Seperti diketahui, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri memberi perhatian khusus terhadap bumil yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pasalnya, Covid-19 yang menginfeksi bumil meningkatkan faktor risiko. Saat ini tercatat ada 11 bumil yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mayoritas mereka tertular dari suami yang pulang kampung dari perantauan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mau Pantau Kampanye Pilkada Wonogiri? Ini Akun Medsos Paslon Yang Terdaftar Resmi Di KPU

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Adhi Dharma, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (7/10/2020), menyampaikan suami yang cinta kepada istrinya yang sedang hamil mestinya bersedia mencegah penularan Covid-19. Suami harus menyadari bumil rentan terinfeksi Covid-19.

Oleh karena itu perantau sebaiknya melakukan rapid test terlebih dahulu sebelum pulang kampung ke Wonogiri. Langkah itu untuk memastikan suami terbebas dari Covid-19. Apabila hasilnya nonreaktif, suami bisa pulang dengan tenang tetapi tetap harus menjalankan protokol kesehatan selama perjalanan.

Namun, jika hasilnya reaktif lebih baik suami menunda pulang kampung terlebih dahulu sebelum dipastikan terbebas dari Covid-19. “Kalau sayang istri dan anak mestinya suami mau mencegah penularan Covid-19 sebelum mudik ke Wonogiri. Jangan sampai kejadian bumil tertular Covid-19 dari suami yang pulang dari perantauan terjadi lagi. Dari lebih dari 800 bumil yang kami tes swab, ada 11 bumil yang terkonfirmasi positif,” kata Adhi.

Dia mengingatkan Covid-19 yang menginfeksi bumi meningkatkan faktor risiko. Terlebih, jika bumil bersangkutan mengalami gangguan kesehatan lain, seperti lemah karena kekurangan energi kronis (KEK), anemia, dan lainnya. Akibatnya, proses persalinan juga berisiko.

Apabila status terkonfirmasi positif Covid-19 diketahui jauh sebelum hari perkiraan lahir (HPL), bumil dapat menjalani serangkaian prosedur terlebih dahulu agar sembuh dari infeksi. Jika status tersebut diketahui di masa melahirkan, bumil akan ditangani khusus di rumah sakit yang siap menangani.

Tunda Dulu

Dia juga mengimbau para perantau membuat rencana terlebih dahulu jika ingin pulang kampung. Apabila ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit, sedang sakit, atau terdapat orang berisiko, seperti bayi, anak bawah usia lima tahun (balita), dan orang lanjut usia (lansia), lebih baik kepulangan ditunda terlebih dahulu.

Ada Klaster Ponpes, Gus Yasin: Kegiatan Mengaji Tetap Jalan

Jika tak bisa ditunda, sebaiknya melakukan rapid test terlebih dahulu untuk memastikan tubuh terbebas dari Covid-19. Apabila langkah itu tidak dapat dilaksanakan lebih baik perantau bersangkutan ditempatkan di lokasi terpisah dengan keluarga di rumah yang berisiko sesampainya di kampung halaman.

“Misalnya tak bisa rapid test di tempat perantauan, sebelum sampai rumah bisa melakukannya di fasilitas kesehatan di Wonogiri. Kalau hasilnya nonreaktif keluarga maupun warga sekitar bisa tenang. Kalau hasilnya reaktif harus karantina mandiri. Kalau tidak bisa rapid test, sebaiknya langsung karantina sesampainya di kampung halaman,” ulas Adhi.

Dia menginformasikan 23 kasus aktif terkonfirmasi positif di Wonogiri saat ini mayoritas dari klaster pelaku perjalanan, yakni perantau yang mudik. Ada juga warga Wonogiri yang dirawat di daerah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya