SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

21ahtenane1Meski usianya telah menginjak 60 tahun, Mbah Jon Koplo yang tinggal di Sukoharjo ini masih kelihatan segar bugar. Namun, satu hari Mbah Koplo sambat badannya gregas-greges. Ia pun meminta cucunya, Tom Gembus, untuk mengantarnya berobat ke Puskesmas.

Tiba di Puskesmas, Gambus dan Mbah Koplo mendaftar dan menunggu giliran. Dan setelah beberapa saat, tibalah giliran Mbah Jon Koplo diperiksa. Tom Gembus pun menemani eyangnya masuk ke ruang pemeriksaan.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

”Mangga. Ada keluhan apa, Mbah?” sambut Bu Dokter Lady Cempluk.

”Niki lhe, Bu Dokter, awak kula radi nggreges,” jawab Mbah Koplo.

”Oh, kalau begitu saya periksa dulu, njih?”

Dokter Cempluk pun segera melakukan beberapa pemeriksaan. Setelah memeriksa Mbah Jon Koplo, Bu Dokter Cempluk mulai menulis resep.

”Kagungan gendhis, Mbah?” tanya Bu Cempluk tiba-tiba sambil tetap menulis resep.

Dengan polosnya, Mbah Jon Koplo menjawab, ”Oh, gadhah Bu Dokter. Kala wingi nembe mawon ditumbaske anak kula teng peken. Panjenengan kersa?”

Mendengar jawaban Mbah Jon Koplo itu, meledaklah tawa Bu Dokter Cempluk dan Tom Gembus. Sambil ngampet ngguyu, Tom Gembus menjelaskan, ”Mbah, sing dimaksud Bu Dokter niku panjenengan kagungan penyakit gendhis mboten, sanes gendhis sing tumbas ten pasar.”

”Ooo… darakku nek gula pasir apa gula jawa sing nang omah kae,” jawab Mbah Koplo sambil klecam-klecem kisinan. Kiriman Nova Ardian Wibowo, Tirisan RT 01/RW 23, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya