SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok beras .(Bisnis-Nurul Hidayat)

Solopos.com, SOLOPemerintah akan terus menguatkan lumbung pangan di semua wilayah di Indonesia. Kekuatan lumbung pangan dinilai sangat berdampak positif pada kualitas ketahanan pangan di suatu wilayah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, berikut ini data cadangan pangan nasional per 6 Februari 2023:

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Beras: 344.519 ton (13%), dari kebutuhan 2.580.897 ton/bulan.
Gula Pasir: 204.091,64 ton (72%) dari kebutuhan 283.460 ton/bulan.
Daging sapi: 1.065,71 ton (2%) dan daging kerbau; 14.130,74 ton (21%) dari kebutuhan 67.971 ton/bulan.
Jagung: – (0%) dari kebutuhan 1.361.438 ton/bulan.
Kedelai: – (0%) dari kebutuhan 231.111 ton/bulan.

Cabai: – (0%) dari kebutuhan 90.849 ton/bulan.
Daging ayam: 1.211 ton (1%) dari kebutuhan 292.313 ton/bulan.
Minyak Goreng: 15.751,21 kl (3%) dari kebutuhan 549.809 kl/bulan.
Bawang merah: – (0%) dari kebutuhan 91.056 ton/bulan.
Bawang putih: – (0%) dari kebutuhan 54.325 ton/bulan.

Telur ayam: 40 ton (0%) dari kebutuhan 490.286 ton/bulan.
Ikan: 100 ton (0%) dari kebutuhan 1.339.425 ton/bulan.

Data tersebut didapatkan berdasarkan Webinar Outlook Sektoral 2023: Momentum Wujudkan Kemandirian Pangan, yang digelar Solopos Media Group (SMG) didukung Epson, Taman Rekreasi Saloka, Prima Food, dan Phapros, Selasa (7/2/2023).

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan badan Pangan Nasional, Rachmi Widiriani, menyampaikan saat ini Indonesia memiliki 4.279 lumbung pangan masyarakat (LPM) yang tersebar di semua daerah.

“Namun berapa yang dikelola [dari jumlah tersebut]? Itu terus kami pantau dan kami update. Pengalaman membuktikan ketika suatu wilayah punya lumbung pangan yang kuat, kualitas pangan di wilayah itu jauh lebih baik,” kata dia dalam webinar.

Mengenai cadangan pangan nasional, dia menyebut cadangan pangan yang ada di BUMN Pangan, sebagai perpanjangan tangan pemerintah, hanya memiliki stok pangan yang sangat kecil dibandingkan kebutuhan bulanan nasional.

Hal itu membuatnya tak bisa melakukan intervensi untuk stabilisasi pasokan dan harga hulu-hilir.

Jika mengacu pada Perpres No. 125/2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, idealnya semua komoditas yang ditentukan, semua terisi.

Tapi kondisi saat ini, belum semua komoditas yang ditentukan belum semuanya memiliki cadangan.

Sesuai ketentuan itu, jenis pangan pokok tertentu yang ditetapkan sebagai cadangan pangan poemerintah meliputi 11 komoditas, yakni beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging ungags, telur ungags, daging ruminansia, gula konsumsi, munyak goreng dan ikan.

Komoditas seperti jagung, kedelai, cabai, bawang, telur ayam dan ikan justru masih 0% dari jumlah kebutuhan per bulannya.

“Jadi beberapa komoditas perlu diisi karena amanat dari Perpres, pemerintah mestinya memiliki cadangan pangan di 11 komoditas,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya