SOLOPOS.COM - Wartawan senior sekaligus Wapimred Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy (kedua dari kiri), bersama redaktur senior Solopos, Mulyanto Utomo (kanan), serta penulis buku Anak Pinggiran Berkarya untuk Negeri, Pardoyo (kiri), dan Kepala UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret (UNS), Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum, pada bedah buku biografi bertajuk Mangayubaya 60 Tahun Prof. Dr. H. Ravik Karsidi, M.S., di UNS Inn, Solo, Jumat (7/7/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Rektor UNS Solo Ravik Karsidi ternyata mempunyai dua tanggal lahir.

Solopos.com, SOLO — Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi, mengaku agak bingung Bila ditanya tentang hari kelahiran maupun tanggal lahirnya. Sebab, pria asal Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, ini ternyata punya dua tanggal lahir yang berbeda.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Namun ia mengaku sebenarnya dilahirkan pada 2 Juli 1957. “Tapi kalau secara administratif, waktu itu tentang kelahiran saya memang baru didaftarkan ke Pak Modin pada saat sepasaran, tepatnya waktu itu pada 7 Julinya, sehingga secara administratif ya saya tercatat lahir pada 7 Juli 1957,” ungkap Ravik di UNS Inn Solo, Jumat (7/7/2017).

Lantaran tanggal lahirnya ada dua, Ravik saat menyampaikan sambutannya dalam acara Bedah Buku Biografinya berjudul Anak Pinggiran Berkarya untuk Negeri dan buku Kolom-kolom Prof. Ravik Karsidi yang berjudul Mendidik dengan Nurani, menambahkan tak sedikit orang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya tidak hanya pada 2 Juli tapi juga pada 7 Juli, termasuk anak-anaknya.

“Ada anak saya yang mengucapkan tanggal 2-nya tapi ada juga yang mengucapkan pas tanggal 7-nya. Dan dari istri karena hal itu malah tidak pernah dibikinkan kue karena bingung,” ungkapnya disambut tawa segenap yang hadir dalam acara bedah buku tersebut, Jumat.

Untuk memperingati hari ulang tahunnya yang ke-60 tahun , UNS Solo menggelar acara bedah buku kedua buku Rektor UNS tersebut dengan menghadirkan tiga narasumber.

Yaitu Pardoyo selaku penulis buku Biografi Prof. Ravik Karsidi: Anak Pinggiran Berkarya untuk Negeri, kemudian Redaktur Senior Solopos, Mulyanto Utomo, serta Wakil Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy.

Acara tersebut dipandu Kepala UPT Perpustakaan UNS Solo, M. Rohmadi. Terkait bedah buku kedua bukunya tersebut, Ravik menilai kedua buku itu masing-masing mewakili dua hal dalam dirinya.

“Dalam setiap penyelenggaraan wisuda sarjana UNS, di setiap pidato saya selalu saya sampaikan bahwa setiap orang itu memiliki dua bingkai dalam satu unsur, yaitu pertama adalah identitas dan kedua adalah personalitas,” ungkap Ravik.

Buku biografinya yang berjudul Anak Pinggiran Berkarya untuk Negeri, menurut Ravik, mewakili identitasnya. Sedangkan buku yang diberi judul Mendidik dengan Nurani, menurut Ravik, mewakili personalitasnya.cBuku biografi Ravik menjabarkan perjalanan hidupnya mulai dari masa kecilnya hingga akhirnya menjabat sebagai Rektor UNS.

Sementara buku kedua, yang merupakan kumpulan tulisan Ravik yang pernah dimuat di Rubrik Lincak Harian Umum Solopos, diakui Ravik, sebenarnya merupakan gambaran dialog dirinya sendiri. Terdapat empat tokoh sentral yang ia angkat dalam tulisan-tulisan kolom Lincaknya, yaitu Pak Karso, Pak Guru Hadi, Lik Tulus, dan Mas Tomo.

Ravik menjelaskan keempat tokoh sentral tersebut sebenarnya berasal dari namanya sendiri. Pak Karso, diambil dari nama Karsidi atau Karso Adi. Sedangkan Lik Tulus berasal dari makna nama Ravik. “Kalau Ravik dalam bahasa Arab, rofiq artinya berteman dengan tulus. Nah dari situ saya ambil untuk tokoh Lik Tulus ini,” terangnya.

Dia mengungkapkan, pada saat menikah, mertuanya memberinya nama Hadi Sutomo. Dia mengakui, hal itu memang tidak pernah diungkapkannya. Namun dari nama itulah dirinya mengangkat tokoh Pak Guru Hadi dan tokoh Mas Tomo. “Ulasan-ulasan dalam tulisan Kolom Lincak saya sebenarnya menggambarkan dialog dalam diri saya sendiri,” jelasnya.

Ravik berharap buku-bukunya tersebut akan memberikan manfaat kepada para pembacanya. Dalam kesempatan itu, saat ditemui wartawan seusai bedah buku, Ravik menyampaikan momentum hari ulang tahun juga diharapkan akan membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya. “Harapan saya juga semoga saya senantiasa diberikan kesehatan agar bisa terus berkarya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya