SOLOPOS.COM - Sukarelawan Trash Hero Madiun membersihkan sampah plastik di kawasan wisata Grape Kabupaten Madiun, Minggu (11/4/2021). (Istimewa)

Solopos.com, MADIUN -- Banyak hal bisa dilakukan untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa. Bisa dengan jalan-jalan di pusat perbelanjaan atau wisata atau melakukan hal yang lebih bermanfaat. Seperti yang dilakukan oleh komunitas Trash Hero Madiun.

Komunitas yang digawangi oleh para muda-mudi Madiun ini ngabuburit dengan memungit sampah di tempat umum. Keren kan!

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akso sosial itu mereka lakukan pada Minggu (18/4/2021) sore. Trash Hero memungut sampah plastik di kawasan Monumen Kresek di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.

Founder Trash Hero Madiun, Bintang Nusantara Hasyim, mengatakan kegiatan bersih-bersih memungut sampah ini rutin dilakukan setiap hari Minggu. Biasanya kegiatan ini dilakukan pagi hari. Namun, selama Ramadan kegiatan bersih-bersih sampah dilakukan pada sore hari.

Baca Juga: Kekecilan, Lampu Lalu Lintas di Perempatan Tugu Madiun Diganti

“Selama Ramadan, kegiatan dialihkan sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB. Ini juga sekaligus ngabuburit sambil menunggu waktu berbuka puasa,” kata dia saat dihubungi Madiunpos.com, Senin (19/4/2021).

Bintang menuturkan biasanya ada sekitar delapan pemuda yang mengikuti aksi sukarela ini. Kegiatan ini pun terbuka bagi siapa saja yang mau bergabung. Selain membersihkan ruang publik, aksi ini juga mengampanyekan pengurangan konsumsi kantong plastik.

“Ingin memberikan inspirasi dan contoh bagi pemuda di Madiun agar peduli terhadap lingkungan. Plastik itu sangat berbahaya. Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk diurai. Maka dari itu perlu pengurangan menggunakan plastik,” jelas dia.

Baca Jug: Sudah Dianggarkan di 2020, Rp268,9 Miliar Tak Terpakai Pemkot Madiun, Kok Bisa?

Konsumsi Kantong Plastik Tinggi

Dalam sekali bersih-bersih, mereka bisa mengumpulkan sampah plastik hingga empat karung dengan berat mencapai 25 kilogram. Sampah-sampah plastik yang dipungut sebagian besar adalah bungkus makanan.

Dia sangat menyayangkan masih tingginya konsumsi plastik sekali pakai. Selain itu juga masih banyak warga yang tidak sadar untuk membuang sampah pada tempat sampah yang disediakan.

“Sebelumnya, kami sudah melakukan aksi bersih-bersih di Taman Lalu Lintas Bantaran Madiun dan kawasan wisata Grape. Rata-rata ya bisa mengumpulkan hingga empat karung sampah,” kata Bintang.

Baca Juga: Pengemis di Madiun Jadi Korban Tabrak Lari, Pelakunya Ditangkap di Nganjuk

Sampah plastik yang berhasil dikumpulkan itu tidak lantas dibuang ke tempat sampah. Tetapi tumpukan sampah itu diolah menjadi ecobrick. Jadi, sampah plastik yang berhasil dikumpulkan kemudian dipotong kecil-kecil dan selanjutnya dimasukkan ke botol dan dipadatkan.

“Ecobrick ini merupakan pemanfaatan sampah plastik ramah lingkungan yang dijadikan sebagai barang berguna seperti kursi atau meja,” ujarnya.

Dengan pemanfaatan limbah plastik ini tentunya akan mengurangi tumpukan sampah plastik yang ada di tempat pembuangan akhir (TPA). Selain itu, sampah plastik ini juga bisa memiliki kegunaan lain.

“Dengan gerakan ini diharapkan pemuda-pemuda di Madiun juga ikut tergerak untuk mengawal isu sampah ini. Sehingga bisa mengubah perilaku orang dalam menggunakan sampah plastik sekali pakai,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya