SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok. SOLOPOS), ANTREAN TIKET-- Calon pembeli tiket KA eksekutif mengantre hingga di luar Stasiun Solo Balapan, Sabtu (14/8). Antrean sempat ricuh, karena sebagian besar warga yang telah mengantre lama terpaksa pulang dengan tangan hampa karena tiket telah habis terjual. JIBI/SOLOPOS/Ratna Puspita Dewi)

Solo (Solopos.com)–Pungutan masih terjadi di toilet umum Stasiun Balapan Solo kendati pihak stasiun sudah memasang papan pengumuman penggunaan toilet gratis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Modus pungutan sama dengan modus yang digunakan pelaku pungutan di Terminal Tirtonadi. Berdasar pengamatan Espos di toilet sisi timur dekat jalur kereta, Jumat (2/9/2011) pagi, besaran pungutan seragam Rp 1.000/orang.

Seorang petugas dengan seragam warna biru muda dengan kombinasi putih dan tertera tulis PT Kereta Api (KA) di dada kiri, duduk di dekat pintu keluar-masuk toilet.

Pengguna jasa toilet akhirnya menduga petugas tersebut penunggu toilet umum itu. Dengan kesadaran sendiri, pengguna toilet memberi uang jasa penggunaan toilet. Penunggu toilet tersebut menerapkan standar harga sama kepada setiap pengguna toilet. Saat ada pengguna toilet yang memberi uang Rp 2.000, dia memberi uang kembalian Rp 1.000.

Begitu juga saat Espos memberi uang Rp 10.000 untuk penggunaan toilet, petugas itu memberi pengembalian Rp 9.000. Pengelola Stasiun Balapan memang sudah memasang papan pengumuman gratisnya penggunaan toilet.

Papan warna biru dengan ukuran cukup besar dipasang di bagian depan toilet umum. Selain itu beberapa stiker peringatan juga telah dipasang di bagian dalam toilet di titik yang mudah dibaca pengguna toilet. Salah seorang korban pungutan, Tuti mengaku sudah tahu penggunaan toilet tidak ditarik biaya.

Namun lantaran merasa segan dengan keberadaan penunggu toilet dia terpaksa memberi Rp 1.000. Menurut dia orang biasa memanfaatkan situasi, seperti saat Lebaran ini, untuk mendapatkan penghasilan lebih dari biasanya.

Kepala Stasiun Balapan, Yatno menegaskan jauh hari pihaknya sudah memberikan pengarahan kepada para petugas kebersihan supaya tidak menerima pemberian uang dari pengguna toilet, bila dimaksudkan sebagai uang pembayaran.

”Di samping itu kan sudah ada papan pengumuman besar. Jadi saya minta pengguna toilet bersikap tegas, jangan memberi uang. Petugas kebersihan kami siagakan di toilet sebatas untuk menjaga tingkat kebersihannya,” terang dia.

(kur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya