SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, H Siswanto (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, H Siswanto (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, Siswanto, menegaskan segera membuat surat edaran mengenai larangan pengumpulan dana Rp500.000 dari dana beasiswa guru di kabupaten setempat tahun ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Surat edaran itu untuk menyikapi indikasi masih ada sejumlah ketua kelompok belajar (pokjar) yang nekat melakukan penghimpunan dana.

Saat dihubungi wartawan, Selasa (11/9/2012), Siswanto yang sedang berada di Semarang untuk keperluan dinas, mengatakan surat edaran akan dibuat secepatnya agar keputusan dialog yang dihelat pihaknya Senin (10/9/2012) dipatuhi semua pihak terkait. Siswanto mengaku tidak ingin persoalan ini membawa dampak buruk bagi institusi dan pendidik ke depan.

“Secepatnya (surat edaran) saya buat, hari ini saya masih di Semarang,” janji Siswanto.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Wonogiri, Ahmad Zarif, secara terpisah menegaskan perlunya Dinas Pendidikan membentuk tim untuk pengawasan pelaksanaan larangan pengumpulan dana masing-masing Rp500.000 itu. Tim tersebut bertugas memantau kondisi di lapangan, termasuk membuat laporan jika ada oknum yang tidak mengikuti ketentuan.

Senada, Wakil ketua DPRD Wonogiri, Tinggeng, juga meminta Dinas Pendidikan melakukan pengawasan ketat terhadap penerapan kesepakatan tersebut. Dia mengungkapkan fakta bahwa penghimpunan dana beasiswa untuk aksi solidaritas berjalan tanpa payung regulasi menjadi alasan kuat mengapa aktivitas semacam ini harus dihentikan. Tinggeng mengaku sepakat pihak dinas mengambil langkah tersebut.

Namun, dia menambahkan, keputusan itu harus dikawal dengan serius. Caranya, dengan melakukan pengawasan oleh tim khusus. Jika dalam pengawasan tersebut tim menjumpai pihak yang tidak patuh, tim bisa memberi rekomendasi untuk diberikannya sanksi tegas pada oknum pelaku.

“Memberikan sanksi adalah bentuk pembelajaran agar ke depan mereka tidak mengulangi lagi hal yang salah. Kalau memang ingin melakukan aksi sosial lakukan dengan cara yang tepat dan sesuai aturan,” ujar Tinggeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya