SOLOPOS.COM - Pekerja dibantu alat berat menyelesaikan proses perbaikan tanggul yang amblas di banjir kanal barat, Jakarta, Selasa (21/1). Amblasnya tanggul tersebut akibat Hujan deras dengan intensitas tinggi serta pengikisan tanah yang dialiri sungai. (Alby Albahi/JIBI/Bisnis)

Pungutan liar di kawasan Banjir Kanal Barat Kota Semarang membuat netizen merasa jengkel.

Semarangpos.com, SEMARANG – Publik dunia maya (netizen) yang tergabung dalam grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), Kamis (6/4/2017), ramai membicarakan praktik pungutan liar (pungli) yang ditemukan di taman tepi Banjir Kanal Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Netizen menyebut pelaku pungli itu kerap mengutip sejumlah uang kepada pengunjung taman di tepi Banjir Kanal Barat dengan dalih sebagai biaya parkir.

Pengguna akun Facebook Andika, di dinding grup Facebook MIK Semar, mengaku telah dimintai sejumlah uang oleh seorang pria dengan dalih sebagai biaya parkir. Ia menjelaskan pria yang mengutip sejumlah biaya itu langsung pergi dan tak memberikan karcis parkir sebagai bukti pembayaran parkir.

“Baru saja nongkrong sama anak & bini minum es buah di pinggiran banjir kanal, tiba2 datang cowok pakai topi minta uang parkir, 2 motor saya kasih 2 ribu ehhh malah minta 4 ribu, karcis juga enggak ada,” tulis pengguna akun Facebook Andhika. Ia pun menganggap tindakan tersebut sebagai pungli.

Sejumlah netizen member MIK Semar pun membenarkan kabar mengenai praktik pungli yang kerap ditemukan di kawasan Banjir Kanal Barat.

Kebanyakan dari mereka juga mengaku pernah mengalami hal serupa dengan peristiwa yang dipaparkan pengguna akun Facebook Andika.

Sementara itu, sebagian netizen lainnya memaparkan orang yang kerap memungut sejumlah uang dari pengunjung taman Banjir Kanal Barat itu bukanlah juru parkir, melainkan hanya preman yang tak sepatutnya diberi uang untuk biaya parkir.

Netizen juga merasa jengkel harus selalu menghadapi pungli yang dilakukan orang yang dianggap preman saat menongkrong di kawasan Banjir Kanal Barat Semarang.

Netizen pun ramai mengimbau kepada siapa saja untuk tak takut menolak jika diminta sejumlah uang dengan dalih biaya parkir di kawasan tersebut. Mereka menganggap pungli di Kota Semarang tak akan hilang jika orang yang dimintai tak berani melawan pihak yang memintanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya