SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pungli (Dok/JIBI/Solopos)

Pungli Boyolali, para pengunjung yang ingin menyaksikan pesawat lepas landas ditarik pungutan.

Solopos.com, BOYOLALI — Para pengunjung di tepi jalan Bandara Adi Soemarmo menyesalkan adanya pungutan bagi warga yang menepikan kendaraannya di lokasi tersebut untuk menonton pesawat lepas landas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pungutan tersebut dinilai cukup mengganggu kenyamanan warga yang sekadar ingin melihat pesawat lepas landas dari luar pagar. Salah satu warga Kartasura, M. Hasanudin, menyesalkan ulah sejumlah oknum yang meminta uang kepada warga yang ingin melihat pesawat lepas landas.

Pungutan tersebut bisa mencoreng nama baik pengelola bandara maupun pemerintah desa setempat. “Soalnya ini kan area publik di tepi jalan. Warga ingin jalan-jalan sekeluarga jadi enggak nyaman,” ujar dia saat ditemui Solopos.com di lokasi, Senin (9/1/2017).

Hasanudin mengaku sudah beberapa kali ditarik pungutan oleh sejumlah orang. Nominalnya Rp2.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp3.000 untuk kendaraan roda empat.

Saat menarik pungutan, kata dia, oknum tersebut memberikan karcis dengan alamat tak jelas. Pungutan dilakukan begitu ada pesawat lepas landas dan warga sudah hendak pulang.

“Nah, sebelum warga berkemas pulang, ada sejumlah orang mendatangi dan meminta uang. Katanya untuk kebersihan,” papar dia.

Ia melanjutkan sebenarnya pungutan tersebut tak jadi masalah asalkan dikelola secara resmi. Dengan kata lain, uang tersebut jelas masuknya ke mana dan siapa pengelolanya. Dengan begitu, warga yang membayar pun tak merasa membayar pungutan liar.

“Kalau parkir, berarti kan dikelola Pemkab setempat dan itu masuk pajak. Tapi, kalau ini kan bukan lahan parkir,” terang dia.

Hal senada diungkapkan salah satu pengunjung asal Karanganyar, Dwi Sudjaya. Menurut Dwi, pungutan tersebut sangat mengejutkan pengunjung. Soalnya warga merasa hanya menepikan kendaraan di tepi jalan dan di luar pagar Bandara.

“Kita parkir di mal saja hanya Rp1.500 itu sudah nyaman. Nah, ini kita naik motor sendiri, kok disuruh bayar,” kata dia dengan nada kesal.

Kepala Desa Ngesrep, Ngemplak, Joko Widodo, saat ditemui di ruang kerjanya mengaku tak tahu sama sekali siapa pihak yang meminta pungutan kepada warga yang menonton pesawat di bandara tersebut. Selama ini, pemerintah desa juga tak pernah dimintai izin oleh siapa pun dan tak pernah mendapatkan uang setoran.

“Kami tak berani memintai pungutan tanpa ada dasar hukumnya. Setiap pungutan tanpa ada dasar hukumnya itu masuk pungutan liar,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya