SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bertemu Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Rabu (18/8/2021), untuk menyerahkan bantuan 100 konsentrator oksigen.

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah pusat memprediksi puncak kasus Covid-16 varian Omicron di Indonesia terjadi pada Maret-April 2022 mendatang. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, berharap wilayahnya tidak masuk dalam daftar daerah yang terdapat kasus Omicron dan tidak ada kegaduhan.

Saat ditemui wartawan di Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Selasa (18/1/2022), Bupati menyampaikan sejauh ini tidak terdeteksi kasus Omicron di Sragen. Ia berharap situasi nihilnya Omicron bertahan seterusnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Varian Covid-19 yang kali pertama muncul di Afrika Selatan ini, menurutnya, berbeda dengan varian Delta. Pasien yang terkonfirmasi positif Omicron tetapi tidak mengalami gejala cukup melakukan isolasi mandiri di rumah. Tidak perlu dikarantina di tempat isolasi terpusat (isoter) seperti di Technopark atau di Kragilan, Gemolong.

Baca Juga: Waspada! Omicron di Jakarta Melonjak

“Kendati demikian satuan tugas Covid-19 sampai di tingkat desa, termasuk bidan desa, tetap harus stand by dan terus mengawasi potensi-potensinya. Yang penting tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat,” jelasnya.

Yuni, sapaan akrabnya, mengatakan secara teori warga yang sudah mengikuti vaksinasi dosis kedua setelah enam bulan ke atas akan mengalami penurunan antibodi. Untuk mengetahui hal itu harus dilakukan sero survey atau survei antibodi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen sudah melakukan survei ini dengan target sasaran 2.000 orang sampel. Hasil dari sampel yang didapat sejauh ini, ternyata warga Sragen yang sudah vaksin dosis kedua pada 8-10 bulan yang lalu mengalami penurunan antibodi sampai di bawah 50%.

Sementara itu, Kepala Dinkes Sragen, Hargiyanto, menyampaikan situasi Covid-19 di Sragen terkendali. Dua lokasi isoter, yakni di Technopark dan Kragilan, Gemolong, nihil penghuni. Ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit (RS) juga kosong.

Baca Juga: Omicron Meningkat, Kemenag Hentikan Sementara Pengiriman Jemaah Umrah

Hargiyanto mengatakan indikator level 1 itu sebenarnya sudah terpenuhi di Sragen, tetapi status Sragen belum level 1. Masih level 2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya