SOLOPOS.COM - ilustrasi curahan air hujan (JIBI/Solopos/Dok.)

Sleman akan mengalami musim kemarau pada dasarian pertama Mei mendatang

Harianjogja.com, SLEMAN-Prakirawan Stasiun Klimatologi BMKG DIY Etik Setyaningrum mengatakan puncak musim hujan dari Januari sampai Februari sudah berakhir. Setelah itu, masa peralihan musim hujan ke musim kemarau akan berlangsung dari Maret sampai April.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

“Ciri-ciri dari musim peralihan ini adalah panas terik di siang hari, kemudian malamnya berpotensi hujan. Hujan yang lebat akan terjadi pada musim peralihan, tetapi dengan durasi yang sebentar,” ujar Etik, Senin (19/3/2018).

Disinggung soal Sleman, menurut Etik, Bumi Sembada akan mengalami musim kemarau pada dasarian pertama Mei mendatang. Ciri-ciri masuknya musim kemarau yaitu curah hujan kurang dari 50 milimeter. “Sedangkan puncak musim kemarau prediksi kami, akan terjadi di Agustus mendatang,” ucap dia.

Baca juga : Memasuki Masa Pancaroba, Warga Diimbau Waspadai Tiga Penyakit Ini

Selama musim kemarau di tahun ini, Etik memperkirakan tidak akan ada fenomena yang mengganggu seperti el nino yang berdampak pada pengurangan curah hujan, maupun la nina yang berakibat pada peningkatan curah hujan.

Selama masa peralihan musim, kata dia, potensi hujan dan angin kencang bakal sangat tinggi. Selain mengimbau masyarakat agar lebih waspada, dia juga berharap masyarakat bisa memanfaatkan curah hujan yang tinggi dengan memaksimalkan tadah hujan.

“Sekarang angin masih bergerak dari selatan ke arah barat, jika masuk masa kemarau, angin akan bergerak dari timur,” kata Etik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya