SOLOPOS.COM - Ilustrasi kepadatan kendaraan saat arus mudik. (Freepik)

Solopos.com, SURABAYA – Puncak arus mudik di Kota Surabaya, Jawa Timur, diperkirakan terjadi pada H-4 dan H-3 Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah atau pada Sabtu-Minggu (6-7/4/2024).

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, mengatakan salah satu titik krusial kepadatan arus kendaraan bermotor berada di Jalan Wonokromo yang mengarah ke area perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami melakukan antisipasi kemacetan arus kendaraan bermotor adalah di Wonokromo,” kata dia, Rabu (3/4/2024).

Tundjung menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisin setempat untuk menjamin kelancaran lalu lintas dan membeirkan kenyamanan kepada para pemudik. Upaya itu dilakukan sebab pada H+1 dan H+2 di kawasan Wonokromo juga diperkirakan dipadati kendaraan bermotor para wisatawan yang hendak menuju ke Kebun Binatang Surabaya (KBS).

“Itu sampai menjelang Hari Raya Ketupat, karena kebanyakan pengunjung dari luar Kota Surabaya,” ucapnya yang dikutip dari Antara.

Selain Jalan Wonokromo, Dishub juga melakukan pengawasan lalu lintas di sejumlah ruas jalan, khususnya akses menuju tempat wisata, seperti Adventure Land Romokalisari dan Wisata Kenjeran.

Dua tempat wisata yang berada di Surabaya bagian barat dan timur itu juga diperkirakan ramai kunjungan saat masa libur Lebaran.

“Ada 14 terminal juga kami siapkan saat Lebaran tetapi biasanya terminal dalam kota tidak mengalami lonjakan penumpang. Lonjakan justru terjadi pada tempat wisata,” ujarnya.

Sementara, Tundjung mengatakan arus balik berada pada titik puncaknya, pada Senin (15/4/2024) atau H+4 Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

“Hal ini dikarenakan hari Selasa merupakan hari kerja,” kata dia.

Pemerintah Kota (Pemkot) juga mengimbau seluruh masyarakat yang tidak melaksanakan mudik Lebaran bisa membantu pengawasan keamanan di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.

Setiap RT/RW nantinya memiliki penanggung jawab keamanan. Tugasnya adalah mendata lokasi rumah mana saja yang ditinggalkan penghuninya mudik maupun berlibur. Akses permukiman juga diminta menggunakan sistem satu pintu untuk mempermudah pengawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya