SOLOPOS.COM - Anggota Bol Brutu tengag mengamati batu-batu Candi Pulutan yang tersembunyi di balik semak, Sabtu (16/6) (JIBI/Harian Jogja/Apriliana Susanti)

Anggota Bol Brutu tengag mengamati batu-batu Candi Pulutan yang tersembunyi di balik semak, Sabtu (16/6) (JIBI/Harian Jogja/Apriliana Susanti)

Siapa sangka, di balik rimbunnya pohon dan semak berduri di lahan jati itu tersembunyi sebuah reruntuhan candi. Bahkan, hanya segelintir masyarakat di sekitarnya yang mengetahui keberadaan candi tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Candi Pulutan, demikian warga sekitar menyebut nama candi yang berada di Dusun Butuh, Desa Pulutan, Gunungkidul itu.

Meski sudah didata Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) DIY, hingga kini candi itu belum dieskavasi. Empat pohon dan semak berduri yang besar tumbuh liar tepat di atasnya sehingga menutup semua bangunan candi seluas sekitar 10 meter persegi itu.

Saat Harian Jogja menelusuri kawasan tersebut bersama komunitas pecinta batu, Bol Brutu, Sabtu, (16/6), bongkahan-bongkahan batu candi tampak berserakan di bawah semak berduri.

“Sebenarnya candi ini sudah didata BP3 DIY, tapi memang belum bisa digarap dan diteliti. Kemungkinan besar, candi ini peninggalan zaman klasik, sebelum Majapahit ada, yakni sekitar tahun 79 Masehi,” ungkap Hairus, salah satu anggota Bol Brutu.

Batu-batu penyusun candi merupakan batu andesit yang banyak terdapat di area karst Gunungkidul. Saat ditemukan, sebagian besar batuan tersebut sudah lapuk sehingga tulisan ataupun reliefnya sudah tidak dapat dikenali lagi. Pada musim penghujan, batu-batu penyusun candi ini warnanya menjadi putih kehijauan karena tertutup lumut yang tumbuh di atasnya

“Saat ditemukan, kebanyakan candi-candi di Gunungkidul sudah dalam kondisi reruntuhan sehingga terkesan tak terawat. Karakteristik candi di sini adalah batuannya dari batu kapur,” tambah Hairus.

Keberadaan candi Pulutan semakin menambah daftar situs peninggalan masa lampau di Gunungkidul, baik dari klasik, maupun zaman Majapahit. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya