SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Warga Desa Nguneng, Puhpelem yang kontra pengoperasionalan backhoe mendatangi Balaidesa Nguneng, minta penghentian operasional, Sabtu (5/6).Wonogiri (Espos)

Puluhan warga Desa Nguneng, Kecamatan Puhpelem, Wonogiri mendatangi Kantor Desa Nguneng, Sabtu (5/6). Mereka menuntut penghentian operasional alat berat  untuk menambang batu teras. Alasannya, pengoperasian backhoe itu akan mengurangi penghasilan penambang manual.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga yang datang dan diterima oleh Kades Nguneng, Karni Haryanto juga mempertanyakan kenapa izin penambangan dengan backhoe telah dikeluarkan, sementara izin di tingkat bawah belum selesai. Selain diterima oleh Kades, puluhan warga juga ditemui oleh dua personel LBH Perisai Kebenaran (PK), Wonogiri, Surisman dan M Julianto.

Ekspedisi Mudik 2024

Dua personel LBH PK itu menjadi kuasa hukum dari warga Nguneng yang kontra pengoperasionalan backhoe.

Upaya desakan warga akhirnya berubah menjadi acara penampungan aspirasi dari LBH PK. “Kami paham, posisi perangkat desa atau Kepala Desa (Kades) Nguneng cukup sulit, tetapi jangan disalahkan. Untuk itu, silakan uneg-uneg warga disampaikan, nanti kami akan cari solusinhya,” ujar Surisman.

Akhirnya beberapa warga yang datang, seperti Iskak, Kidi, Mulyono yang juga anggota BPD Ngunengserta Darsono menegaskan pengoperasionalan backhoe akan merugikan masyarakat Nguneng. “Jika pengoperasian backhoe untuk penambangan batu teras tidak dihentikan, warga tidak akan membayar setiap tarikan dari desa. Bahkan untuk diajak memperbaiki jalan desa yang rusak tidak mau,” ujar Darsono.

Sedangkan Kidi dan Iskak mengaku khawatir lahan pemasarannya diserobot oleh pemilik backhoe. “Kami memiliki keyakinan, jika permintaan 300 rit batu teras di Ponorogo, Jatim terpenuhi, maka akan dipasarkan di wilayah Wonogiri. Padahal penambang manual, memiliki daerah pemasaran di Puhpelem, Bulukerto, Purwantoro maupun Jatisrono. Izin penambangan yang telah dikeluarkan oleh dinas mohon disurvey lagi,” ujar Kidi.

tus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya