SOLOPOS.COM - Bayi perempuan ditemukan dalam kardus, dirawat di Puskesmas II Wonogiri, Selasa (24/8/2021). (Solopos-M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Banyak warga yang ingin mengadopsi bayi yang ditemukan di dalam kardus di jalan perkampungan Lingkungan RT 005/RW 002, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri, Selasa (24/8/2021). Warga harus mengikuti peraturan atau prosedur yang berlaku. 

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Wonogiri, Kurnia Listyarini, mengatakan hingga Rabu (25/8/2021) siang, sudah ada sekitar 30 orang yang ingin mengadopsi bayi yang ditemukan di dalam kardus itu. Namun, pihaknya menegaskan jika ada beberapa proses yang harus dilalui terlebih dahulu. 

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Ada yang menghubungi Dinsos, Puskesmas hingga ada yang langsung telepon. Tapi harapan kami keluarga korban segera ditemukan sehingga bisa dikembalikan,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu. 

Kurnia mengatakan, Dinsos berhak melakukan seleksi adopsi anak. Namun karena masuk proses hukum, harus menunggu tiga bulan. Jika dalam waktu itu keluarga bayi bisa ditemukan, maka akan dikembalikan. Prioritas Dinsos mengembalikan ke keluarga. 

Namun, kata Kurnia, jika dalam tiga bulan keluarga bayi tidak ditemukan,  Dinsos akan mengumumkan adopsi bayi ke masyarakat. “Itu solusi kedua. Tapi yang utama kembalikan ke keluarga,” tegasnya. 

Kurnia menuturkan, syarat mengadopsi anak tidak hanya berdasarkan kemauan, ada kriteria lain yang harus dipenuhi. Di antaranya latar belakang keluarga, harus mempunyai kemampuan ekonomi. Seleksi dilakukan hingga ke tingkat provinsi dan harus sidang di pengadilan. 

“Syarat-syaratnya harus terpenuhi. Nanti jika tidak ketemu, Polisi akan membuat surat penghentian kasus. Kemudian diumumkan ke masyarakat. Kalau kurang dari tiga bulan ketemu, langsung serahkan keluarga,” ungkap dia. 

Menurut Kurnia, proses yang saat ini berjalan sudah sesuai prosedur. Saat ini bayi diasuh di sebuah klinik di Kecamatan Weru, Sukoharjo. Klinik itu milik salah satu Bidan Puskesmas II Wonogiri. 

“Seharusnya bayi temuan diasuh di panti, puskesmas atau rumah sakit. Tapi dari sepuluh panti di Wonogiri belum ada yang mengasuh bayi, baru anak sekolah. Nah kalau di klinik bidan itu di bawah koordinasi Puskesmas,” ujar dia. 

Kurnia menuturkan, saat ini banyak anak yang terdampak Covid-19. Ada yang menjadi yatim dan piatu hingga anak terlantar karena keterbatasan ekonomi keluarga. “Saat ini banyak anak yang butuh uluran tangan. Yang berkeinginan bisa menjadi orang tua asuh. Kami sarankan untuk membantu mereka. Bukan adopsi tapi menjadi orang tua asuh,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya