SOLOPOS.COM - Ilustrasi Keracunan (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, WONOGIRI -- Puluhan warga Dusun Kendal, Desa Basuhan, Kecamatan Eromoko, Wonogiri, mendadak demam dan sakit perut diduga karena keracunan makanan takjil saat berbuka puasa, Selasa (13/4/2021).

Dari puluhan orang itu, empat orang di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Adhi Dharma, mengatakan ada 35 orang yang diduga keracunan makanan takjil.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Makanan itu dibagikan saat berbuka puasa di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) setempat. Mayoritas yang keracunan dari kalangan anak-anak.

Baca Juga: 2 Bocah Jatisrono Wonogiri Meninggal Tenggelam Saat Main Di Sungai Kedung Blumbung

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan laporan yang diterima Adhi, pada awal Ramadan, Selasa, ada pembagian takjil kepada anak-anak peserta TPA di Dusun Kendal. Setelah beberapa jam, sejumlah warga Eromoko, Wonogiri, itu mengeluhkan gejala demam dan sakit perut atau muntaber mirip orang keracunan.

Rata-rata, gejala itu muncul setelah enam jam memakan takjil. Adhi mengatakan dari 35 orang yang diduga keracunan, empat orang harus rawat inap di fasilitas kesehatan yang berbeda.

Dua orang dirawat di Puskesmas Pracimantoro. Sedangkan dua orang lainnya dirawat di salah satu rumah sakit di Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Juga: 7 Guru Positif Covid-19, Dua Meninggal, SMAN Gondang Sragen Lockdown

Sampel Dicek Lab

"Yang dirawat rata-rata remaja berusia 17 tahun [guru ngaji TPA]. Sedangkan anak-anak TPA tidak ada yang menjalani rawat inap. Sebanyak 31 anak-anak dan orang dewasa yang menjalani rawat jalan di rumah saat ini kondisinya sudah membaik," kata Adhi, Jumat (16/4/2021).

Hasil pelacakan, lanjut Adhi, ada dua warga yang membuat makanan takjil untuk anak-anak TPA. Semua anggota keluarga yang membuat takjil di Eromoko, Wonogiri, itu mengalami gejala diduga juga keracunan. Hanya satu keluarga pengirim takjil yang tidak mengalami gejala keracunan.

"Saat ini kami sudah mengirimkan sampel makanan dan sampel air ke Labkesda Provinsi Jateng untuk dicek. Hasilnya keluar kira-kira dalam tujuh hari. Kami mengimbau masyarakat yang berniat menyajikan makanan bagi banyak orang agar lebih berhati-hati. Penyajian makanan dan pemilihan makanan harus lebih diperhatikan," kata Adhi.

Baca Juga: Longsor di 41 Lokasi Karanganyar Disebut Karena Siklon Tropis Seroja, Warga Diminta Waspada

Camat Eromoko, Danang Erawanto, mengatakan ada 10 warga yang memiliki gejala diduga keracunan makanan pada pada Rabu (14/4/2021). Kemudian pada Kamis (15/4/2021), jumlah orang yang mengalami gejala serupa bertambah 25 orang.

"Pada Rabu TPA di lokasi itu ditiadakan. Kemudian pada Kamis, TPA kembali digelar. Baru ada dua keluarga yang memasak takjil untuk anak-anak TPA. Lauk makanan takjil nasi ayam dan tahu bacem," kata Danang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya