SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BATANG: Puluhan warga di Dukuh Sigandul, Desa Mojotengah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah menolak direlokasi oleh pemkab setempat meski lokasi tempat tinggal mereka rawan longsor.

Bupati Batang, Bambang Bintoro di Batang, Kamis (5/3) hari ini, mengatakan, sedikitnya 23 kepala keluarga (KK) yang menempati lokasi rawan tanah longsor itu enggan tempat tinggalnya dipindahkan ke lokasi yang aman.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Relokasi di Dukuh Sigandul tersebut merupakan antisipasi guna menghindari warga dari tanah longsor. Pemkab sangat serius dalam menangani masalah ini,” katanya.

Menurut dia, Pemkab Batang telah siap menanggung semua biaya relokasi, termasuk bantuan biaya hidup selama enam bulan.

Semula, puluhan warga di Dukuh Sigandul ini akan dipindahkan ke Dukuh Bintoromulya, Desa Pranten, Kecamatan Bawang.

“Kebijakan relokasi ini telah mendapatkan dukungan dari DPRD dengan alasan untuk keselamatan warga. Namun, tampaknya relokasi yang dilakukan belum berjalan sesuai harapan sebab sebagian besar warga sudah direlokasi tetapi masih ada yang menolak,” katanya.

Ia mengatakan, Dukuh Sigandul yang terletak di lereng Dataran Tinggi Dieng ini rawan bencana longsor karena tanahnya pada posisi kemiringan sekitar 70 derajat. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya