SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Puluhan wanita bertubuh gemuk berkumpul di lantai tiga Hartono Mal, Solo Baru, Sukoharjo. Mereka memakai kaus warna abu-abu dipadu celana atau rok.

Rata-rata berat badan mereka lebih dari 70 kilogram. Mereka lantas duduk mengelilingi meja bundar di Orient Restaurant di mal itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka merupakan anggota komunitas Gemuk Memesona (Gemes) yang berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Jogja dan Bandung. Namun, mayoritas anggota Gemes berasal dari wilayah Soloraya.

Mereka sedang mengikuti gathering anggota komunitas Gemes yang kali pertama digelar di Indonesia. Salah satu anggota Gemes adalah Haning Wuwuhani.

Wanita yang berdomisili di Jogja ini rela meluangkan waktu demi bersua wanita bertubuh gemuk lainnya. Memiliki latarbelakang pekerjaan sebagai desainer baju, wanita yang akrab disapa Hani ini sibuk dengan berbagai kegiatan yang berhubungan erat dengan penyakit ginjal dan kanker.

“Saya sering terlibat dalam berbagai aksi sosial terutama para penderita penyakit kanker dan ginjal. Saya memberikan motivasi dan memompa semangat agar mereka tidak nglokro [putus asa] menjalani hidup,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Senin.

Kendati bertubuh tambun, Hani selalu percaya diri menjalani aktivitas sehari-harinya. Dia tak memperdulikan orang lain yang kerap mem-bully lantaran tubuhnya berbobot lebih.

Justru, Hani ingin memperlihatkan berbagai potensi diri untuk menutupi kondisi tubuhnya yang gemuk. Sejatinya, orang gemuk tak jauh beda dengan manusia lainnya. Mereka memili bakat yang bisa dikembangkan.

“Gemuk bukanlah penghalang untuk beraktivitas dan meniti karier. Mereka harus percaya diri dapat menunjukkan potensi diri kepada orang lain,” tutur dia.

Jumlah anggota Gemes yang tersebar di Indonesia sekitar 450 orang. Komunitas itu terbentuk saat beberapa wanita gemuk rutin berkumpul di wilayah Soloraya pada pertengahan 2018.

Akhirnya muncul gagasan membentuk komunitas yang anggotanya wanita bertubuh gemuk. Komunitas Gemes juga memiliki pengurus wilayah atau chapter di setiap provinsi di Indonesia.

“Esensi dibentuknya komunitas Gemes adalah membangkitkan percaya diri para anggotanya. Kalau ada orang lain yang mem-bully ya jangan dimasukkan hati. Justru menjadi cambuk untuk menunjukkan potensi diri,” papar Founder Komunitas Gemes, Milka Elvira Derigo Sari.

Wanita yang akrab disapa Vira ini menyampaikan komunitas Gemes berencana menggelar fashion show dan bakti sosial pada 2019. Tentu saja, peserta fashion show merupakan wanita bertubuh gemuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya