SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

KARANGANYAR–Puluhan anak yatim piatu yang tercatat sebagai siswa kelas X SMKN 2 Karanganyar tak dapat mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) tahun ajaran 2012/2013. Pasalnya, mereka belum melunasi biaya sekolah dan praktikum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun solopos.com, Selasa (7/5/2013), menyebutkan para siswa tersebut tak dapat mengikuti UTS lantaran belum melunasi biaya sekolah, komite dan praktikum selama tahun ajaran 2012/2013. Besaran biaya sekolah yang ditanggung para siswa bervariatif antara Rp500.000-Rp1.250.000.

Ekspedisi Mudik 2024

Seorang pengurus Yayasan Yatim Piatu Putra Putri Tunas Bangsa Karanganyar, Hasan Fathoni, mengatakan salah satu anak yatim piatu yang tercatat sebagai siswa di SMKN 2 Karanganyar tak dapat mengikuti UTS lantaran belum membayar biaya sekolah dan praktikum senilai Rp1.230.000. Siswa berinisial TW tersebut belum membayar biaya sekolah, komite maupun praktikum selama Desember 2012-Mei 2013. “Tidak bisa mengikuti UTS di sekolah karena belum membayar biaya sekolah. Jumlah siswa yatim piatu mencapai puluhan siswa,” ujarnya saat ditemui wartawan, Selasa siang.

Pihaknya telah menjelaskan kepada pihak sekolah bahwa siswa tersebut merupakan anak yatim piatu. Bahkan, dia juga membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan untuk meyakinkan pihak sekolah. Namun, pihak sekolah tetap ngotot meminta melunasi biaya sekolah dan praktikum sebagai persyaratan mutlak mengikuti UTS.

Semestinya, pihak sekolah memberikan keringanan biaya atau dispensasi terhadap para anak yatim piatu yang belajar di sekolah tersebut. Sebab, mereka tidak lagi mempunyai orang tua yang mempunyai penghasilan untuk membiayai sekolah. “Harus dibedakan antara siswa yatim piatu dengan siswa biasa. Mereka tetap punya hak belajar sebagai Warga Negara Indonesia (WNI),” terangnya.

Menurutnya, pihak sekolah harus mengoptimalkan program Beasiswa Siswa Miskin (BSM) yang dikelola Kementerian Pendidikan. Program tersebut diperuntukkan bagi siswa tak mampu namun mempunyai kemampuan akademik yang baik.

Secara terpisah, Kepala SMKN 2 Karanganyar, Wahyu Widodo saat dihubungi solopos.com, membantah keras siswa yatim piatu di sekolahnya tak dapat mengikuti UTS lantaran belum membayar biaya sekolah dan praktikum. Mereka tetap dapat mengikuti UTS walaupun masih menunggak pembayaran biaya sekolah.

Pihaknya tengah mencari program beasiswa lainnya yang dapat membiayai biaya sekolah para siswa yatim piatu tersebut. Langkah ini dilakukan untuk membangun dan mendidik karakter para siswa yatim piatu. “Mereka tetap bisa mengikuti UTS, kami sedang mengupayakan melalui beasiswa lainnya untuk membiayai para siswa yatim piatu tersebut,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya