SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembelajaran tatap muka (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebanyak 63 sekolah di Sragen akan memulai simulasi pembelajaran tatap muka atau PTM pada Senin (29/3/2021). Terkait itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 akan berkeliling menilai protokol kesehatan di sekolah-sekolah itu.

Penilaian dilakukan mulai dari masuk ke lingkungan sekolah sampai pulang sekolah. PTM dibatasi waktu maksimal empat jam dengan kapasitas 50% dari jumlah siswa dalam setiap rombongan belajar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sragen mengatakan jumlah sekolah yang melakukan simulasi PTM diambil per kecamatan untuk PAUD, TK, SD, dan SMP.

Baca Juga: 47 Sepeda Motor Disita Polisi di Panularan Solo Akhirnya Dikembalikan

Lokasi sekolah yang mengadakan simulasi PTM diatur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen. Mengenai kesiapan guru, Yuni mengatakan sebagian besar sudah divaksin Covid-19.

Evaluasi vaksinasi untuk lansia sempat tidak memenuhi target karena fokus pada vaksinasi guru berumur 50 tahun ke atas. Setelah guru selesai, mulai pekan ini kembali vaksinasi untuk lansia. "Kami sudah vaksinasi guru yang jumlahnya 50% dari total jumlah guru,” ujar Yuni, sapaan akrabnya.

Ia menjelaskan penerapan protokol kesehatan itu wajib. Mulai dari siswa datang ke sekolah hingga proses pembelajaran di kelas, pengaturan tempat duduk, durasi waktu maksimal empat jam, sampai keluar masuknya siswa saat pulang.

Baca Juga: Bergulir April, Pelaku UMKM Sukoharjo Dipastikan Dapat Bantuan Subsidi Bunga Pinjaman 50%

Waktu Istirahat

Yuni mengatakan biasanya siswa pulang berlari-lari dan bergerombol karena senang bertemu teman-temannya. Pada simulasi PTM sekolah di Sragen nanti, waktu istirahat hampir tidak ada karena siswa membawa bekal makanan dan dimakan di kelas.

“Mereka wajib diantar orang tua. Ya itu kesepakatan dengan orang tua. Kalau orang tua tidak mau ya ikut pembelajaran daring. Setiap siswa hanya masuk PTM tiga kali sepekan, jadi sehari masuk, sehari tidak. Siswa yang masuk hanya 50% dari kapasitas rombel,” ujarnya.

Yuni mendapati ada sekolah yang mencoba memasukkan siswa pada Jumat di wilayah Plosorejo, Gondang. Yuni tidak menyoal itu karena mungkin untuk persiapan simulasi pada Senin besok.

Baca Juga: 140 Warga Jombor Klaten Isolasi Mandiri Karena Covid-19, Pemdes Galang Bantuan Logistik

“Ya, jadi ada simulasi sebelum simulasi. Biarkan, mungkin biar nilainya baik saat penilaian Senin besok. Karena satgas kabupaten dan kecamatan keliling untuk menilai,” katanya.

Pelaksana Tugas Sekretaris Disdikbud Sragen Prihantomo mengatakan jumlah sekolah yang mengikuti simulasi sebanyak 63 sekolah yang terdiri atas 21 sekolah per kecamatan untuk TK, SD, dan SMP.

Ia menerangkan untuk TK sebanyak 21 sekolah, SD sebanyak 21 sekolah, dan SMP sebanyak 21 sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya