SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Sebanyak 77.000 warga Solo masuk kelompok risiko tinggi (Risti) terjangkiti HIV/Aids. Selain jumlahnya yang tinggi, kondisi itu mengkhawatirkan lantaran kelompok Risti menyebar di beberapa lokasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, dihadapan peserta sarasehan dalam rangka Hari Aids Sedunia, di Balaikota, Rabu (25/11), mengatakan, kelompok Risti yang mencapai angka 77.000 orang tersebut sebagian besar berdomisili tidak tetap sehingga sulit ditangani. Kelompok Risti itu tersebar di beberapa lokasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain persoalan kelompok Risti, penanggulangan HIV/Aids di Solo juga belum maksimal karena belum ada dana penanggulangan yang melekat pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
“DKK memang tidak bisa bekerja sendiri, dibutuhkan peran serta semua pihak. Lingkungan sekitar, lembaga swadaya masyarakat dan yang utama kepedulian kelompok Risti itu sendiri. OHDA (Orang hidup dengan Aids-red) juga biasanya enggan membuka diri,” papar Siti. Berdasarkan data DKK Solo, jumlah penderita HIV/Aids sepanjang Oktober 2005-Oktober 2009 mencapai 306 kasus.

Dari jumlah tersebut, 137 orang tercatat menderita HIV dan 169 orang terkena Aids. Penderita HIV/Aids yang akhirnya meninggal mencapai 82 orang. Masih menurut data DKK, kasus HIV/Aids tersebar merata di berbagai profesi.

Sedangkan menurut usia, penderita HIV/Aids lebih banyak dialami warga berusia 25-34 tahun. Di samping Siti, dalam sarasehan bertajuk Stop Aids, Peduli untuk Sesama tersebut dihadirkan penderita HIV, Heni.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya