SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Manila–Puluhan ribu warga Filipina tanpa mengabaikan hujan berkumpul di Manila, Rabu (5/8), untuk menghadiri pemakaman mantan presiden Corazon Aquino, yang meninggal pekan lalu akibat kanker.

Sekitar 1.000 pejabat pemerintah, diplomat, pengusaha dan pemimpin masyarakat sipil, pastor dan biarawati hadir dalam Missa di Katedral Manila yang berumur 400 tahun.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Pemimpin Timor Leste Jose Ramos Horta memberikan penghormatannya sebelum Missa dimulai sementara Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo langsung ke gereja itu dari bandara setibanya dari kunjungan ke Amerika Serikat.

Di luar gereja itu, puluhan ribu orang berbaju kuning baik yang kaya maupun miskin, tua dan muda memenuhi halaman katedral itu sementara mereka menyaksikan proses yang diliput televisi itu di dua layar raksasa.

Kuning adalah warna yang merupakan simbol yang akrab dengan Corazon dan revolusinya tahun 1986. Banyak kendaraan di jalan-jalan, dari mulai jeepney sampai sedan mewah BMW yang memakai pita kuning di pintu atau kaca depan dan samping.

Polisi memperkirakan sekitar 10.000 orang berkumpul di dekat gereja itu sementara puluhan ribu orang lagi menunggu di dekat sebuah taman umum dan tempat-tempat lain yang diduga akan dilewati iring-iringan pengantar jenazah.

Banyak anak muda tidak mengetahui tentang revolusi yang membuat Aquino terkenal itu.

“Saya hanya tahu Cory dari pelajaran sejarah di sekolah  dan dari orang-tua saya, yang ikut dalam revolusi itu. Saya datang ke sini untuk menunjukkan penghormatan saya kepada dia,” kata Andrea Corpuz, 16 tahun, yang berdiri di dekat katedral bersama dengan kawan-kawannya, kepada Reuters.

Corazon direncanakan dimakamkan di dekat makam suaminya Benigno, yang dibunuh tahun 1983.

Tiga tahun kemudian, lebih dari sejuta orang turun ke jalan-jalan untuk mendukung pasukan yang mendukung Corazon, yang melakukan pemberontakan terhadap diktator Ferdinand Marcos.

Marcos dan keluarganya melarikan diri dan Corazon menjadi presiden sampai tahun 1992.

Pada Selasa, putra Marcos, Ferdinand Jr, dan putrinya, Imee, ikut melayat. Ibu mereka, Imelda Marcos, juga menyampaikan duka-citanya atas meninggalnya Corazon Aquino.

Para pemimpin dunia termasuk Paus, Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden China Hu Jintao mengirim pesan simpati dan belasungkawa kepada keluarga Corazon.

Pemerintah mengumumkan perkabungan nasional selama 10 hari, pasar keuangan tutup dan Rabu dinyatakan sebagai hari libur nasional untuk mengizinkan warga Filipina memberikan penghormatan mereka kepada Corazon.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya